Jakarta (ANTARA) - Produser Eksekutif Shirley Kosasih memproyeksikan perkembangan industri film tahun ini bakal positif.
 
"Wah sepertinya positif banget ya. Pada awal tahun kita sudah dibuka film 'Pemandi Jenazah' dan 'Agak Laen' yang ternyata secara hasil tidak disangka, hampir 9 juta penonton," ujar Shirley saat ditemui di Jakarta, Senin.
 
Dirinya juga berharap tahun ini menjadi titik kebangkitan perfilman Indonesia hingga mampu memasuki pasar internasional.
 
Dalam kesempatan yang sama, Produser Eksekutif David Aditya Soeryadjaya berharap, pemerintah Indonesia mampu memberikan insentif pajak untuk industri film asing di Indonesia. Hal ini berkaca pada negara tetangga yakni Thailand dan Filipina yang mampu memberikan insentif itu.
 
Lewat insentif itu diharapkan lebih banyak efek yang terjadi selama produksi film terjadi, yakni meliputi penginapan, makanan hingga proses launching.
 
"Kan pasti menginap di sini, makan di sini, launching di sini dan dimana-mana. Jadi menurut saya sih masuk akal. Tapi memang masih digarap pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya, Menparekraf Sandiaga Uno turut memproyeksikan subsektor film bakal cerah tahun ini.

"Prospek industri perfilman Indonesia tahun ini sangat cerah," ujar Sandiaga.

Dirinya juga memproyeksikan nilai ekonomi dari subsektor ekraf film mampu berkontribusi 7,5-8 persen dari capaian ekraf tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1.414 triliun.
 
"Bahwa ekraf itu nilai tambahnya Rp1.414 triliun tahun lalu. Tahun ini kita berharap subsektor film akan menambah jumlah kontribusi dari pangsa perkembangan ekraf ke PDB kita, jadi total ada 7,5-8 persen," ujarnya pula.

Baca juga: Nadiem Makarim optimistis perfilman Indonesia bisa berkembang

Baca juga: RI siap berkolaborasi garap film global di Hongkong Filmart 2024

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024