sudah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan sodetan Kali Gendong.
Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Santoso menyebut revitalisasi beberapa lokasi sungai, percepatan pembuatan turap, dan pembangunan sodetan menjadi menjadi solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta Barat (Jakbar).
 
Revitalisasi sungai yang dimaksud salah satunya yakni Kali Semongol di kawasan Kalideres dan beberapa lokasi  lainnya dan mempercepat pembangunan turap (dinding beton).
 
"Secepatnya, kami akan membangun turap demi menanggulangi banjir. Kami akui tidak mudah, melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta, penanggulangan banjir akan kita mulai dari laut, artinya dari bagian utara Jakarta," kata Heru di Jakarta, Selasa.
 
Heru menyebut di utara nantinya dibangun waduk dan embung yang langsung diturap, lalu masuk ke wilayah Jakarta Barat. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan segala pembenahan saat musim kemarau.
 
Selain itu, Heru juga sudah menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan sodetan Kali Gendong.

Untuk mewujudkan pembangunan sodetan tersebut, Pemprov DKI Jakarta juga sudah berkomunikasi dengan Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Lalu lintas
Lebih lanjut, Heru menyebut penanganan kemacetan lalu lintas juga menjadi tantangan besar bagi wilayah Jakarta Barat.

Menurut Heru untuk penanganan kemacetan lalu lintas dapat dilakukan dengan rekayasa lalu lintas serta penertiban parkir liar.
 
Heru mengimbau masyarakat agar bisa membuka portal masuk perumahan untuk mengurai kemacetan lalu lintas yang terjadi saat jam sibuk yakni jam berangkat dan pulang kerja.
 
"Jika memungkinkan, portal-portal masuk perumahan dibuka saja, sehingga tidak menumpuk di satu titik jalan. Dibuka saat aktivitas pagi hari dan aktivitas sore hari," ujar Heru.
 
Sebelumnya, Heru menyebutkan Jakarta berpotensi banjir di beberapa wilayah jika curah hujan terjadi selama empat jam dengan intensitas di atas 180 milimeter (mm) per hari.
 
"Jadi begini, di Jabodetabek, termasuk Jakarta, kemarin intensitas hujan 200 mm per hari. Sebanyak 180 mm per hari saja, kita DKI ini kalau hujan empat jam sudah kewalahan," kata Heru di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (25/3).
 
Heru juga meminta maaf serta meminta warga Jakarta untuk memaklumi jika terdapat wilayah yang genangannya baru bisa surut lebih dari 24 jam.
Baca juga: Pemkot Jakbar lakukan berbagai upaya untuk tanggulangi banjir
Baca juga: Legislator soroti pembebasan lahan Waduk Kamal untuk atasi banjir
Baca juga: Banjir di Tegal Alur mulai surut seiring surutnya Kali Semongol

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024