Jadi harus ada timbal balik warga dengan kita
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat masih meneliti penyebab banjir yang terjadi di Tegal Alur, Kalideres untuk segera diambil langkah-langkah yang tepat untuk penanganan.

"Jadi sedang dipikirkan untuk mengatasinya. Masih diteliti pihak SDA untuk nanti akan dilaporkan ke kita," kata Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Barat, Indra Patrianto saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Indra membenarkan Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono sebelumnya memberikan tantangan kepada  Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk dapat menyelesaikan persoalan banjir di Tegal Alur.

"Kemarin Pak PJ hadir di sini. Beliau memberikan tantangan supaya kita bisa selesaikan," tutur Indra.

Mengenai meluapnya Kali Semongol yang menjadi salah satu penyebab utama banjir di wilayah tersebut, Indra menyebut pihaknya juga sedang mempertimbangkan perlakukan yang tepat terhadap pemukiman warga di bantaran Kali Semongol.

"Jadi harus ada timbal balik warga dengan kita. Karena di bantaran itu kan ada rumah-rumah warga. Jadi bagaimana caranya nanti warga tidak banjir, cuma bantaran juga bisa diselesaikan dengan dana yang tersedia," kata Indra.

Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengevaluasi tidak adanya dinding penahan (sheetpile) di Kali Semongol dan belum adanya konstruksi Waduk Kamal Muara.

"Untuk sementara penanganan banjir di wilayah Tegal Alur, Kecamatan Kalideres, termasuk banjir yang dialami warga Tegal Alur, diakibatkan belum adanya sheetpile Kali Semongol dan belum terbangunnya konstruksi Waduk Kamal Muara," kata Uus pada Senin (25/3).
Baca juga: Banjir di Tegal Alur mulai surut seiring surutnya Kali Semongol
Baca juga: Pengungsi banjir di Tegal Alur semakin bertambah pada Sabtu sore
Baca juga: 562 warga Tegal Alur masih mengungsi akibat banjir


Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024