Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengajak masyarakat di daerah kepulauan tersebut menjadi juru pemantau jentik (jumantik) mandiri di daerah tempat tinggal masing-masing untuk mencegah penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

“Kita ajak warga juga untuk melakukan jumantik mandiri melalui pelaksanaan pemeriksaan jentik di lingkungan rumah sendiri sepekan dua kali sehingga terhindar dari penyakit DBD,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu, dr. Murniasi Hutapea di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan dengan meningkatnya kasus DBD diharapkan menjadi perhatian seluruh masyarakat, termasuk di wilayah Kepulauan Seribu.

“Kami meminta kepada masyarakat untuk menerapkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) demi mencegah penyakit DBD dan penerapan PSN penting dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar, baik tingkat RT dan RW," katanya.

Ia mengatakan DBD adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya gigitan nyamuk aedes aegypti yang kerap ada saat musim hujan di daerah tropis atau subtropis.

Baca juga: DKI Jakarta tingkatkan grebek PSN tanggulangi DBD di seluruh wilayah

Menurut dia, nyamuk ini hadir karena ekosistem mereka tercipta dengan baik seperti adanya genangan air yang ada pada lubang atau barang-barang bekas akibat hujan menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

Ia mengatakan berbagai langkah pencegahan dapat menghambat atau menghentikan perkembangbiakan nyamuk di sekitar lingkungan. Mulai dengan penerapan 3M Plus di lingkungan masing-masing juga penting untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Menurut Murniasi, langkah 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Sedangkan pada poin Plus antara lain menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah.

Kemudian melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras dan memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Baca juga: Pemkot Jaksel giatkan pemberantasan sarang nyamuk di tujuh tatanan

“Kita juga minta kelurahan dan kecamatan untuk menerapkan 3M Plus di lingkungannya,” kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024