Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan calo penipu dalam rekrutmen anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bakal "gigit jari" karena kini institusi kepolisian itu kini membuat hotline dalam rekrutmen.

Dia menilai langkah tersebut sebagai wujud pelayanan yang baik oleh Polri untuk masyarakat. Dia pun mengapresiasi langkah kepolisian dalam mencari solusi guna mengantisipasi potensi penipuan dalam program rekrutmen tersebut.
 
"Biasanya masyarakat masih suka termakan hoaks atau informasi dari calo, dengan hotline ini diharapkan sudah tidak ada lagi yang begitu," kata Sahroni dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
 
Adapun sebelumnya Staf SDM (SSDM) Polri pada Selasa (26/3), mengumumkan bahwa Polri kini membuka Hotline Rim Polri yang bisa diakses masyarakat. Sarana ini berisi seputar informasi penerimaan anggota Polri.
 
Sarana tersebut bisa diakses melalui nomor 1500 598 dan 021 8060 2198 yang akan tersambung ke call center Hotline Rim Polri. Masyarakat juga bisa mengakses via WhatsApp dan Telegram di nomor 0813 9920 9898.
 
Dengan begitu, Sahroni mengatakan bahwa kini semua informasi terkait rekrutmen Polri sudah satu pintu. Dia pun yakin calo penipu dalam rekrutmen Polri tidak akan lagi berani melakukan aksinya.

Dia pun menghimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebab, menurutnya masyarakat seringkali tertipu karena hal tersebut.
 
Maka dari itu, masyarakat menurutnya bisa menghubungi hotline tersebut jika kebingungan dan membutuhkan informasi terkait rekrutmen Polri. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi membaca-baca atau menerima informasi yang berseliweran di lingkungannya.
 
“Enggak perlu baca-baca informasi dari luar atau share-an dari tetangga lagi. Malah kena penipuan nanti. Sudah langsung hubungi Hotline Rim Polri saja,” katanya.

Baca juga: Polri permudah akses informasi penerimaan anggota baru tahun 2024

Baca juga: Polri bakal rekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di Tanah Papua

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024