Jakarta (ANTARA) - Duta Besar (Dubes) Hongaria untuk Indonesia Lilla Karsay menyebut pentingnya kebijakan ramah keluarga bagi kemajuan sebuah negara guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

"Ada lima tujuan penting yang kami tekankan di Hongaria untuk membangun negara yang kebijakannya ramah keluarga. Pertama yakni menekankan pada masyarakat bahwa memiliki anak adalah sebuah keberuntungan, bukan sebaliknya," kata Lilla dalam acara diskusi Ambassador's Talk bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta, Kamis.

Ia melanjutkan, kebijakan kedua yang penting untuk diterapkan yakni membantu keluarga memiliki atau membeli tempat tinggal yang layak agar keluarga merasa aman dan terjamin secara fisik maupun psikologis ketika berada di rumah.

"Program yang tak kalah penting di Hongaria yakni pemerintah memberikan subsidi pembelian rumah atau apartemen, juga pinjaman untuk membeli perumahan bersubsidi, kami juga memberikan tambahan subsidi rumah pada keluarga yang memiliki anak, karena kami yakin ini akan memberi dampak baik pada perekonomian," ujar dia.

Kemudian, ketiga yakni kebijakan yang ramah pada ibu atau perempuan, di mana ibu tidak perlu khawatir untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan, juga dibebaskan apabila ingin menjadi ibu rumah tangga, dengan jaminan kesehatan juga perlindungan yang dijamin oleh negara.

"Mereka (ibu) tidak perlu khawatir harus mengorbankan karier, karena pemerintah Hungaria menjamin sistem pendidikan yang baik dan ramah anak, sehingga ibu tidak perlu khawatir saat bekerja, karena anak dijamin aman saat berada di sekolah," ucapnya.

Keempat, yakni sistem pendidikan dengan fasilitas yang memadai, utamanya pada jenjang pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak.

Lalu yang terakhir yakni payung hukum yang memadai, sehingga memberi rasa aman pada perempuan dan ibu.

"Faktor paling penting yaitu payung hukum yang memadai, bagaimana keluarga, anak, dan perempuan bisa terlindungi melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh negara," tuturnya.

Ia menegaskan, pembangunan keluarga menjadi fondasi paling kuat untuk menghasilkan sumber daya berkualitas, untuk itu pihaknya akan terus menjalin kerja sama dengan BKKBN, utamanya dalam hal keluarga berencana mengingat Hongaria mengalami penurunan populasi dalam beberapa tahun belakangan.

Kepala Pusat Pelatihan dan Kerja Sama Internasional Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) BKKBN Ukik Kusuma Kurniawan menyatakan pihaknya mengundang Dubes Hongaria untuk mengunjungi kampung keluarga berkualitas (KB) pada Mei mendatang.

"Kami mengajak Ibu Dubes Hongaria untuk berkunjung ke kampung KB di Banyuwangi, Jawa Timur pada bulan Mei mendatang, untuk melihat bagaimana program pembangunan keluarga dijalankan di sana," ujarnya.

Baca juga: BKKBN sarankan cuti ayah yang ideal maksimal 15 hari

Baca juga: Hongaria bahas cuti melahirkan yang ideal bersama BKKBN

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024