Beijing (ANTARA) - Rombongan yang terdiri dari 350 wisatawan Eropa mengunjungi Beijing setelah tiba di Shanghai dengan sebuah kapal pesiar Jerman.

Maximilian, seorang pemuda berusia 21 tahun dari Jerman yang merupakan bagian dari rombongan tur itu, menggambarkan perjalanan ini sebagai petualangan "fantastis" dan menyatakan keinginan untuk menjelajahi lebih banyak kota di China di masa mendatang.

"Rasanya seperti berada dalam mimpi," katanya, seraya menambahkan bahwa ketika masih kecil, dia berharap suatu hari nanti bisa melihat Tembok Besar China secara langsung. "Saya akhirnya tiba di Tembok Besar, di mana setiap batu batanya mengukir sejarah, dan di masa depan, saya akan mengingat perjalanan ini."

"Senang sekali dapat melihat bangunan dan kuil yang sangat menarik di sini. Semuanya luar biasa," ujar Jutta, wisatawan asal Jerman lainnya.

"Kami dengan cermat mempersiapkan serangkaian paket tur setengah hari, sehari penuh, dan malam hari yang dipenuhi dengan esensi budaya China," kata Hu Jiying, wakil manajer umum CYTS International Travel Co., Ltd., yang bertanggung jawab atas penyambutan wisatawan-wisatawan ini.

Kapal pesiar yang membawa lebih dari 1.000 wisatawan berbahasa Jerman itu tiba di Shanghai pada Selasa (19/3) lalu. Pada Selasa malam waktu setempat, beberapa wisatawan tiba di Beijing dengan kereta cepat dan kembali ke Shanghai keesokan harinya setelah melakukan tur di Beijing.

Mulai 14 Maret, China mengadopsi kebijakan bebas visa untuk Swiss, Irlandia, Hongaria, Austria, Belgia, dan Luksemburg sebagai uji coba.
 
Seorang turis Eropa mengambil foto saat mengunjungi Taman Tiantan (Kuil Surga) di Beijing, ibu kota Tiongkok, 20 Maret 2024. (Xinhua/Yang Shujun)   

Menurut Hu, kebijakan bebas visa baru yang diterapkan oleh China tersebut sangat menyederhanakan perencanaan perjalanan bagi penumpang kapal pesiar ini.

Talina dari Swiss, yang mengunjungi China untuk pertama kalinya, mengatakan bahwa perjalanan dari Shanghai ke Beijing "sangat cepat", hanya memakan waktu empat jam lebih. Dia sangat terkesan dengan sistem kereta cepat di China serta lingkungan keretanya yang bersih dan layanannya yang luar biasa.

Berkat kebijakan bebas visa China, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke China meningkat signifikan.

Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata negara tersebut, China mencatatkan 3,23 juta kedatangan wisatawan inbound selama masa liburan Festival Musim Semi yang berlangsung selama delapan hari tahun ini.

Beijing memperkaya paket pariwisatanya, memperluas saluran komunikasi global, dan memperkenalkan langkah-langkah untuk meningkatkan pengalaman wisatawan asing dalam berbagai aspek, ungkap departemen kebudayaan dan pariwisata kota tersebut.

"Untuk memberikan layanan yang nyaman bagi wisatawan asing, Taman Tiantan (Kuil Surga) mengoperasikan sebuah platform pembelian tiket daring (online) berbahasa Inggris dan menawarkan layanan konsultasi tiket manual dalam bahasa Inggris," tutur Ren Chao, yang bekerja di departemen manajemen taman tersebut.

Taman ini menerima kartu bank asing, dan semua informasi penting yang ditampilkan di taman itu disajikan dalam format bilingual, tambah Ren.

"China memiliki sejarah yang panjang sekaligus sangat modern. Saya ingin menceritakan kepada keluarga dan teman-teman saya tentang masa-masa indah yang saya alami di sini," ujar Maximilian.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024