Padang (ANTARA) - Pakar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Virtuous Setyaka menyarankan Indonesia untuk menggalang banyak negara di dunia guna menghentikan agresi militer Israel terhadap Palestina.

"Mungkin yang harus dilakukan Pemerintah Indonesia secara konkrit adalah menggalang kekuatan negara-negara yang memang anti genosida," kata Pakar sekaligus akademisi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Virtuous Setyaka di Padang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Virtuous menyusul keputusan Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait resolusi gencatan senjata selama Ramadhan di Jalur Gaza.

Dosen Departemen Hubungan Internasional Universitas Andalas tersebut berkeyakinan Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, dan pihak lainnya memiliki kekuatan untuk meyakinkan banyak negara untuk menghentikan kekejaman Zionis Israel.

Apalagi selama ini Indonesia dan beberapa negara di dunia tidak pernah mengakui kedaulatan Israel atas Palestina, serta mendukung kemerdekaan penuh Palestina sebagai bangsa yang berdaulat.

"Jadi, saran saya Indonesia harus agak keras lagi maju dan menekan Israel dengan cara menghimpun kekuatan bersama negara-negara lain," saran dia.

Ia menyakini apabila langkah tersebut dilakukan Indonesia maka akan banyak negara-negara di dunia menyerukan hal yang sama. Sebagai contoh Afrika Selatan, Bolivia, Malaysia, Turki hingga Chile yang telah berupaya menyeret Israel ke Mahkamah Internasional.

Tidak hanya itu Virtuous semakin optimistis gerakan bersama itu dapat tercapai mengingat banyak negara di dunia juga menolak kehadiran Kedutaan Israel di negaranya.

Khusus Indonesia, Virtuous juga mengkritisi masih ada jalinan hubungan kerja sama yang terbangun dengan Israel misalnya di sektor perdagangan. Meskipun itu bersifat bisnis dan bukan antarkedua negara, seharusnya hal itu dicegah apabila Indonesia menunjukkan sikap yang tegas.

"Selain menggalang kekuatan kolektif banyak negara di tingkat internasional, Indonesia juga harus benar-benar memutus semua hubungan dengan Israel," tegas dia.

Baca juga: Biden: Israel kehilangan dukungan internasional jika teruskan agresi

Baca juga: Sedikitnya 5.881 pelajar Palestina tewas sejak awal agresi Israel

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024