Jakarta (ANTARA) - Ahli gizi dari RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo S.R. Wahyuningrum, SKM, RD membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.

Wahyuningrum menjelaskan, pola makan pengidap diabetes dianjurkan mengikuti prinsip 3J yakni jenis, jumlah, dan jadwal. Dari aspek jenis, individu dengan diabetes didorong untuk mengonsumsi jenis makanan yang bervariasi dan memiliki kandungan gizi cukup. 

"Kita konsumsi jenis makanan dengan bervariasi dan memenuhi syarat jadi yang berkarbohidrat, ada sumber protein baik hewani maupun nabati, ditambah serat dari sayur dan buah-buahan," kata Wahyuningrum dalam sebuah sesi diskusi daring yang digelar di Jakarta, Sabtu. 

Baca juga: Habis sahur tak langsung tidur agar gula darah tidak naik

Selain jenis makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan takaran yang dianjurkan dan kebutuhan gizi untuk tubuh.

Kemudian, harus memperhatikan jadwal makan yang teratur. Dalam sehari dianjurkan makan tiga kali sehari ditambah dua kali makanan selingan.

"Pada saat puasa jadi dua kali makanan utama yaitu saat sahur dan berbuka dan dua kali makanan selingan pada saat buka puasa sebelum sholat maghrib dan makanan selingan lagi setelah sholat tarawih," ujarnya.

Adapun saat lebaran banyak dijumpai makanan yang mengandung kalori di antaranya ketupat, rendang, opor ayam, hingga kue kering. Oleh karenanya, pengidap diabetes perlu mengatur konsumsi makanan saat lebaran agar tidak membahayakan kesehatan.

Baca juga: Penyandang diabetes disarankan bawa alat cek gula darah saat mudik

Wahyuningrum menganjurkan untuk mengambil hanya satu lauk setiap makan berat misalnya bisa memilih antara rendang atau opor ayam dengan catatan daging ayam dimasak tanpa kulit.

Sementara untuk konsumsi kue kering sebagai makanan selingan, jumlah ideal yang disarankan adalah 4 sampai 5 buah dalam satu hari.

"Itu (konsumsi kue kering) tidak sekali makan dia sebagai pengganti makanan selingan bisa 2 buah selingan pagi 2 di selingan sore," ujarnya.

Kemudian, batasi konsumsi minuman manis atau dapat mengganti gula pasir dengan pemanis lain yang rendah kalori.

Baca juga: Puasa Ramadhan jadi momentum hentikan pola konsumsi gula berlebih

Anggota Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) itu juga mendorong konsumsi banyak sayuran seperti rebusan sayur hijau atau lalapan guna menambah asupan serat untuk tubuh.

Selain itu, penuhi kebutuhan air putih dengan meminumnya sebanyak delapan gelas dalam satu hari dan hal yang tidak kalah penting adalah lakukan rutinitas olahraga serta tetap meminum obat sesuai anjuran dokter.

"Selain makannya sudah kita atur kemudian jangan lupa minum obat sesuai anjuran dokter. Jangan lupa tetap berolahraga jadi luangkan waktu setiap hari minimal 30 menit," saran Wahyuningrum. 

Baca juga: Dokter: Cek gula darah mandiri saat puasa penting bagi pasien diabetes

Baca juga: Wamenkes: Pasien diabetes tetap bisa puasa asal atur waktu minum obat

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024