Jakarta (ANTARA) - Produksi dan industri perfilman di Indonesia semakin berjaya di level nasional sekaligus mampu unjuk gigi di kancah internasional berkat strategi pemerintah dalam mendukung penguatan ekosistem perfilman nasional.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa pemerintah terus memfasilitasi para pegiat film nasional serta bersinergi dengan pihak industri sinema guna memproduksi karya perfilman yang bermutu. 

“Berbagai program hingga terobosan pada bidang perfilman telah dilakukan untuk merangkai perfilman Indonesia dari hulu hingga hilir. Semoga perfilman Indonesia dapat terus unjuk gigi di kancah nasional maupun internasional,” ujar Mahendra saat konferensi pers Hari Film Nasional (HFN) di Gedung Pesona Film Indonesia, Jakarta, Sabtu.

Baca juga: HFN ke-74 bawa tema 'Beragam Filmnya, Ramai Penontonnya'

Melalui peringatan Hari Film Nasional Tahun 2024, Kemendikbudristek mengemukakan beberapa strategi pemerintah untuk pemajuan perfilman Indonesia.

Beberapa strategi tersebut antara lain, peningkatan pendidikan film, seperti pelaksanaan Indonesiana Film yang telah menghasilkan 33 naskah meliputi 4 naskah tahun 2020, 10 naskah pada 2021, 9 naskah tahun 2022, dan 10 naskah di tahun 2023, serta Layar Indonesiana, Lock x Full Circle Lab, dan MyLab.

Kemudian, peningkatan literasi dan apresiasi film yang direalisasikan dalam bentuk dukungan terhadap Festival Film Indonesia (FFI) maupun inisiatif Apresiasi Film Indonesia (AFI).

Terkait AFI, sudah dimulai sejak tahun 2022 dan sudah menjangkau 79 komunitas di sepuluh kota. Pada tahun 2023, AFI telah diperluas dengan penelitian di lima kota baru dan tiga kota dengan program tindak lanjut.

Baca juga: PARFI 56 ajak pemerintah tak bosan kolaborasi tingkatkan industri film

Selanjutnya, Kemendikbudristek juga telah mengorganisasi pemutaran khusus nonton bareng (nobar) untuk mempertahankan minat penonton, menjaga aksesibilitas, dan apresiasi terhadap film Indonesia. Program Nobar telah diselenggarakan di 29 kota sejak tahun 2020 hingga 2023. Jumlah penonton Nobar tahun 2020 sebanyak 6.332 penonton, tahun 2021 berjumlah 5.095, tahun 2022 melonjak menjadi 9.186, dan terus meningkat di tahun 2023 dengan capaian 10.952 penonton.

Tak sampai di situ, penguatan distribusi film juga dilakukan dengan meluncurkan platform Indonesiana.TV pada tahun 2021 sebagai bagian dari Merdeka Belajar episode ke-13 bertema Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana. 

Hingga saat ini, perpustakaan Indonesiana.TV memiliki lebih dari 1.544 judul film yang dapat diakses melalui laman web indonesiana.tv, aplikasi PlayStore, dan jaringan televisi kabel Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD).

Memberikan travel grant untuk sineas Indonesia juga dilakukan untuk berpartisipasi di festival film internasional dalam wujud akomodasi perjalanan. Hal tersebut menjadi upaya Kemendikbudristek dalam memperkuat ekosistem perfilman tanpa mengintervensi proses kreatif.

Baca juga: Kontribusi film pada PDB 2024 diproyeksi capai Rp3,41 triliun

Selain itu, terdapat fasilitas Dana Indonesiana untuk pelaku budaya perfilman. Tercatat sebanyak 39 komunitas film telah difasilitasi oleh bantuan Program Sinema Mikro Dana Indonesiana.

Strategi terakhir, yaitu pengarsipan film yang telah berhasil mengalihmedia 332 judul film Indonesia dari seluloid ke digital sejak tahun 2016, serta restorasi film untuk mengembalikan kondisi gambar dan suara karya sinema ke aslinya.

"Pemerintah melalui Kemendikbudristek terus berupaya memperkuat ekosistem perfilman di Indonesia," ungkap Mahendra. 

Baca juga: Kemenparekraf: Tren film 2024 didominasi genre yang variatif

Baca juga: Pesona budaya Indonesia dalam layar film

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024