Menko Airlangga tutup Rapimnas KAHMI

Jakarta (ANTARA) -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mewakili Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang diselenggarakan di Jakarta, Senin.

Dalam agenda Rapimnas yang mengusung tema "Akselerasi Pembangunan Nasional Menuju Indonesia Emas 2024" itu, Airlangga mengajak keluarga besar KAHMI maupun HMI untuk turut berkontribusi untuk mencapai visi bangsa tersebut.

"Dengan alumni HMI yang berpendidikan tinggi, yang berkiprah di berbagai bidang dan profesi, KAHMI merupakan kekuatan besar yang dinantikan peran dan kontribusi-nya," kata Airlangga saat menyampaikan sambutan penutupan.

Sejauh ini, menurutnya HMI telah melahirkan kader yang telah menjadi pengusaha, birokrat, serta juga ada yang menduduki jabatan sebagai bupati, gubernur, hingga setingkat pimpinan negara.

Dia pun mengatakan bahwa Indonesia telah melewati fase kegiatan demokrasi yakni Pemilu 2024. Kegiatan demokrasi yang terbesar di dunia dalam satu hari itu, menurutnya berhasil berlangsung dengan aman dan kondusif.

Baca juga: Presiden Jokowi dijadwalkan hadiri silaturahmi Rapimnas KAHMI

Baca juga: Peserta Rapimnas KAHMI nonton bareng film Lafran

Untuk itu, dia pun mengajak masyarakat agar kembali fokus terhadap pembangunan Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan rakyat demi membawa Indonesia menjadi negara maju.

"Saya ucapkan terima kasih kepada KAHMI dalam upaya mewujudkannya, saatnya masyarakat Indonesia fokus kembali membangun kerukunan perdamaian," katanya.

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Ahmad Doli mengatakan Rapimnas itu diselenggarakan dalam rangka menyiapkan organisasinya itu untuk menyambut babak baru perjalanan Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Doli yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPR RI itu mengatakan orang-orang yang terlibat di dalam HMI maupun KAHMI telah terlatih menjadi pemain politik yang andal. Namun menurutnya politikus yang andal harus mengetahui waktu permainan selesai.

"Kami ingin terlibat di pemerintahan yang akan datang. Bersama rakyat Indonesia, untuk mendiskusikan apa kemajuan di masa yang akan datang yang harus kita kerjakan bersama," ujar Doli.