Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan optimalisasi sungai-sungai besar yang ada di Pulau Jawa untuk mengoptimalkan lahan persawahan kering akibat cuaca buruk fenomena El Nino yang melanda Indonesia, melalui pompanisasi dan pipanisasi.

"Sungai yang akan kita pompa di antaranya Sungai Begawan Solo di Jateng dan Jatim, Sungai Cimanuk yang asa di Jabar, termasuk Sungai Musi di Sumatera Selatan. Sungai-sungai besar itu akan kita pompa airnya agar bisa kita alirkan untuk mempercepat produksi pertanian," kata Amran di Jakarta, Senin.

Menurut Amran pompanisasi merupakan solusi cepat yang harus dilakukan sesegera mungkin untuk mengembalikan produksi nasional yang sempat turun beberapa waktu lalu. Adapun sawah yang menjadi target adalah sawah kering dengan kualitas satu kali tanam.

Sejauh ini, kata Mentan, Pulau Jawa menjadi fokus utama dari program pompanisasi untuk meningkatkan pertanian Indonesia. Di sana totalnya mencapai 500.000 hektare dan sisanya berada di luar pulau jawa, juga dengan total yang sama yakni 500.000 hektare.

"Di Pulau Jawa kurang lebih 500.000 hektare dan di luar pulau jawa 500.000 hektare. kita fokus Jawa dulu, karena kalau bangun sawah itu butuh waktu yang lama," katanya.

Selain pompa, solusi cepat berikutnya adalah menyiapkan benih gratis dan menambah alokasi pupuk subsidi yang mencapai Rp28 triliun. Dengan tambahan tersebut maka total alokasi pupuk menjadi Rp54 triliun atau jika dikonversi kuantum sebanyak 9,5 juta ton.

"Pupuk yang dulu 9,5 juta ton turun jadi 4,5 juta ton. Kalau ini yang terjadi sudah pasti pertanian hancur karena pupuknya berkurang. Ironisnya ada pupuk yang wajib dipenuhi malah ditiadakan dan ini tambah hancur. Nah, sekarang kami kembalikan menjadi 9,5 juta ton sehingga petani tak perlu khawatir lagi akan ketersediaan pupuk," kata Amran.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR sebut Mentan Amran pejuang petani

Baca juga: Mentan: Alokasi pupuk subsidi Rp54 triliun untuk swasembada pangan


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024