Regulasi Permentan kami permudah, sekarang pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami permudah agar produksi tidak turun
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan pihaknya melakukan tiga upaya dalam meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia, salah satunya membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi bisa dilakukan hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 

"Regulasi Permentan kami permudah, sekarang pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami permudah agar produksi tidak turun," kata Amran saat memberi sambutan dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan jelang Idul Fitri 2024 yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gudang Bulog, Jakarta, Senin.

 

Amran mengaku melakukan pembenahan regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP. Sebelumnya, regulasi tersebut cukup berbelit karena harus menggunakan kartu tani sehingga membuat berbagai petani di pelosok desa sulit melakukan pengambilan pupuk subsidi.

 

Amran mengatakan upaya kedua yang dilakukan yakni soal kepastian pemerintah dalam menyediakan pupuk subsidi. Saat ini pupuk subsidi telah ditambah dari sebelumnya 4,7 juta ton kini menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024, dengan total anggaran menjadi Rp54 triliun.

 

Mentan juga mengaku telah mengembalikan pupuk wajib yang selama ini dihapus dari ketersediaannya. Hal itu demi meningkatkan produktivitas pertanian seluruh Indonesia.

 

“Kalau ini yang terjadi sudah pasti pertanian hancur karena pupuknya berkurang. Ironisnya ada pupuk yang wajib dipenuhi malah ditiadakan dan ini tambah hancur. Nah, sekarang kami kembalikan menjadi 9,5 juta ton sehingga petani tak perlu khawatir lagi akan ketersediaannya," katanya.

 

Berikutnya, upaya ketiga yang dilakukan Mentan yakni melakukan langkah cepat sebagai solusi pasti dalam mengatasi fenomena alam El Nino yang berdampak langsung pada turunnya produksi. Langkah yang dilakukan dengan memasifkan pompanisasi dengan mengambil air sungai yang dialirkan langsung ke persawahan kering.

 

"Alhamdulillah pompanisasi sudah berjalan dan kita harapkan yang tadinya satu kali tanam menjadi tiga kali tanam dalam setahun. Jadi solusi cepat kita saat ini adalah memompa air sungai yang ada. Fokus kami di pulau Jawa," katanya.
 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi diwawancara di Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto
 

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengaku optimistis langkah yang dilakukan Mentan Andi Amran Sulaiman akan membuat sektor pertanian Indonesia jauh lebih baik dan berkembang pesat.

 

Arief mengatakan bahwa Bapanas siap melakukan distribusi pangan ke berbagai pelosok negeri sesuai dengan tugas dan fungsi.

 

"Ke depan pangan kita harus maju dan harus jaya. Tentu dimulai dengan Pak Menteri (Perrtanian) yang sudah menyiapkan banyak hal. Pak Mentan (Andi Amran Sulaiman) hadir menyiapkan produksi dan Badan Pangan menyiapkan distribusi. Namun, seluruh pemprov dan pemda juga harus melakukan gerakan murah sehingga masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan baik," kata Arief.

Baca juga: Mentan bidik sungai besar di Pulau Jawa untuk pompanisasi-pipanisasi
Baca juga: Mentan: Alokasi pupuk subsidi Rp54 triliun untuk swasembada pangan
Baca juga: Mentan pastikan pemerintah kawal stok pangan nasional

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024