Jakarta (ANTARA/JACX) - Video di YoTube yang sudah ditonton hampir tujuh ribu kali, memuat narasi bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebenarnya telah menjual data negara yang bersifat rahasia ke pihak asing.

Berikut isi narasinya:
"GEGER MALAM INI!!
KETUA KPU TERTANGKAP BASAH DEMI M3NANGKAN 02 KPU AKUI JUAL DATA RAHASIA NEG4R4 KE ASING
KUASA TUHAN !! ANGIN SEGAR BUAT ANIES || TERBONGKAR JUGA BOROK KPU SELAMA INI,".


Selain menampilkan cuplikan gambar Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. Terdapat pula rekaman pernyataan Pakar Telematika Roy Suryo serta pernyataan Pakar Politik Rocky Gerung dalam video tersebut.

Konten selama delapan menit ini juga telah disukai 242 pengguna YouTube dan dipenuhi dengan 66 komentar.

Namun, benarkah KPU akui jual data rahasia negara ke asing?
 
Tangkapan layar narasi yang menyatakan bahwa KPU akui jual data rahasia negara ke asing (YouTube)


Penjelasan:
Video tersebut sama sekali tidak memperlihatkan pengakuan KPU RI, soal adanya penjualan data rahasia negara ke asing.

Artinya, narasi yang disematkan pada judul video YouTube itu adalah hoaks.

Sebagian besar video tersebut nyatanya hanya mempersoalkan kerja sama KPU RI dengan Alibaba Cloud dalam pengelolaan server.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto juga membenarkan adanya kolaborasi antara KPU dengan Alibaba Cloud. 

Walau demikian, kerja sama tersebut dipastikan tidak akan membuat data pemilih yang ada di Sirekap bocor.

Terlebih, pengawasan soal kerja sama ini melibatkan Badan Intelijen Nasional (BIN), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Reserse Kriminal Polri dan KemenKominfo.

Hal tersebut, disampaikan Menko Polhukam dalam berita ANTARA ini, pada 19 Maret 2024.

Klaim: KPU akui jual data rahasia negara ke asing
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! KPU umumkan pelaksanaan Pilpres 2024 putaran kedua hindari kemarahan rakyat

Cek fakta: Hoaks! Perhitungan suara dihentikan karena KPU temukan kecurangan

Cek fakta: KPU sebut antusiasme pemilih muda pengaruhi penurunan angka hoaks

 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024