Secara bertahap kita dapat mengidentifikasi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk masuk ke dunia industri, termasuk kosmetik
Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kolaborasi riset dengan PT Nose Herbal Indo untuk melakukan riset dan pengembangan kosmetik berbahan dasar tumbuhan Indonesia.

"Saya yakin dari keanekaragaman tumbuhan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, dengan riset yang baik, secara bertahap kita dapat mengidentifikasi potensi yang bisa dimanfaatkan untuk masuk ke dunia industri, termasuk kosmetik," kata Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.

Hendrian mengatakan pemanfaatan bahan-bahan tradisional dapat meningkatkan preferensi terhadap konsumen yang sadar lingkungan, dan mengutamakan produk kecantikan yang beretika serta ramah lingkungan.

Baca juga: BRIN kembangkan desain kontainer LNG topang stok energi di timur RI

Kemunculan kosmetik berbahan dasar dari sumber daya tumbuhan juga bisa memberdayakan komunitas lokal yang terlibat dalam budidaya dan pengolahan bahan-bahan tersebut, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya Indonesia.

Dia mendorong kerja sama itu untuk mengkaji dan memanfaatkan keanekaragaman hayati secara optimal dan berkelanjutan untuk penggunaan kosmetik, obat-obatan, suplemen, dan sebagainya.

Saat ini konsumen kosmetik di seluruh dunia mulai meninggalkan produk-produk yang mengandung bahan kimia. Bahan-bahan tradisional Indonesia muncul sebagai potensi menarik bagi industri kosmetik.

Baca juga: BRIN: Tepung sorgum bisa menjadi alternatif substitusi gandum

BRIN memandang pelaku usaha atau industri merupakan salah satu mitra strategis untuk melakukan riset dan pengembangan kosmetik berbahan dasar tumbuhan Indonesia.

Direktur Nose Herbal Indo, Kim Ho, menuturkan pentingnya mengingat slogan bahwa produk lokal seharusnya dominan di Indonesia dan eksis di dunia.

Menurutnya, bahan-bahan di dalam industri kosmetik Indonesia saat ini kebanyakan berasal dari luar negeri, seperti Jepang, Korea, Australia, dan China.

Perseroan berkomitmen untuk melakukan riset bersama dengan berbagai pihak termasuk universitas, seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Gadjah Mada.

"Ingredients produk sangat berdampak dari riset," kata Kim Ho.

Baca juga: BRIN rakit varietas unggul baru sorgum guna topang ketahanan pangan

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024