Jakarta (ANTARA) - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, gedung blok C Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, sudah siap huni, sementara blok A masih dalam pembangunan.

"Blok C sudah siap huni tinggal menunggu proses serah terimanya. Kami sedang proses sertifikat laik fungsi (SLF)," kata Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi DKI Jakarta Retno Sulistiyaningrum dalam seminar daring oleh Pemprov DKI Jakarta, Rabu.

Sementara pembangunan gedung blok A sudah sekitar 99 persen dan kini masih menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ditemukan pada bangunan.

Dengan demikian, pembangunan Kampung Susun Akuarium tahap kedua menyisakan satu blok lagi yakni blok E. Retno mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mencari pengembang yang dapat berpartisipasi menyelesaikan bangunan rumah susun di sana.

Baca juga: Kampung Akuarium raih penghargaan inovasi perumahan di Asia Pasifik

Adapun jumlah hunian di ketiga blok yang berada dalam tahap dua pembangunan Kampung Susun Akuarium itu nantinya sebanyak 134 unit.

Pemerintah sebelumnya berencana membangun lima blok di Kampung Susun Akuarium yang berada di lahan seluas satu hektar. Gedung kelima blok ini masing-masing memiliki lima lantai dengan total hunian sebanyak 241 unit.

Sebelumnya, sebanyak dua blok bangunan lima lantai yakni blok B dan D telah selesai dibangun dan dihuni pada pembangunan tahap pertama.

Kedua blok yang diresmikan pada 17 Agustus 2021 tersebut memiliki 107 unit hunian beserta kios dagang dengan total penghuni sebanyak 103 kepala keluarga (KK).

Baca juga: DKI disebut akan alokasikan dana untuk lanjutkan Kampung Akuarium

"Tahap pertama kita bangun kurang lebih 107 unit. Sebanyak 107 unit dua blok sudah terhuni," kata Retno.

Kampung Susun Akuarium merupakan satu contoh upaya Pemprov DKI mengikutsertakan warga dalam pengelolaannya melalui manajemen Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri (ABM).

Retno mengatakan salah satu wujud keikutsertaan warga ini yakni dalam pemilihan roster atau partisi bangunan yang mempunyai karakter khusus berupa lubang sebagai ventilasi udara.

"Kalau masyarakat tidak ikut serta, roster itu satu blok satu jenis. Roster-nya beda-beda tiap unit. Ternyata setelah jadi bagus juga, beragam model," demikian kata dia.

Baca juga: Anies percaya pejabat DKI miliki hati ingin lanjutkan 'resettlement'

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024