....Pada periode 2019 hingga 2023, Pertamina telah melakukan peningkatan kapasitas produksi di kilang-kilang eksisting....
Jakarta (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus meningkatkan kapasitas produksi kilang untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

Salah satu rantai bisnis minyak dan gas bumi (migas) ialah pengolahan minyak mentah menjadi produk-produk BBM dan non-BBM di kilang-kilang Pertamina.

"Upaya peningkatan kapasitas kilang terus dilakukan Pertamina. Pada periode 2019 hingga 2023, Pertamina telah melakukan peningkatan kapasitas produksi di kilang-kilang eksisting mencapai 126,2 ribu barel per hari dan meningkatkan produksi produk petrokimia hingga 180 ribu ton per tahun," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.

KPI mencatat beberapa proyek peningkatan kapasitas yang telah dilakukan selama periode 2019 sampai dengan 2023, di antaranya proyek blue sky Cilacap pada Agustus 2019 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 23 ribu barel per hari menjadi 53 ribu barel per hari. Proyek itu juga meningkatkan kualitas produk yang sebelumnya Euro II menjadi setara Euro IV.

Selain itu, terdapat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan Phase 1 pada Juni 2022. Pada proyek tersebut, kapasitas produksi crude distillation unit (CDU) yang sebelumnya 125 ribu barel per hari berhasil ditingkatkan menjadi 150 ribu barel per hari.

Baca juga: Pertamina: Kapal BBM terbakar di Marunda tak pengaruhi pasokan

Saat ini, KPI juga tengah meningkatkan kapasitas produksi yang dimiliki melalui proyek RDMP di Balikpapan. Proyek tersebut sedang memasuki milestone baru dengan dilaksanakannya program turn around (TA) revamp.

"Saat ini, KPI memiliki kapasitas pengolahan sekitar 1 juta barel per hari. TA revamp yang dilaksanakan oleh KPI saat ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan unit kilang eksisting dengan unit kilang baru hasil pelaksanaan proyek RDMP," ujar Hermansyah.

Proyek RDMP Balikpapan menjadi salah satu proyek dengan investasi terbesar yang dilaksanakan oleh Pertamina saat ini. Proyek tersebut juga merupakan salah satu proyek dengan kompleksitas tinggi.

"Proyek RDMP Balikpapan merupakan salah satu proyek dengan kompleksitas tinggi. Dikatakan demikian karena kami membangun unit kilang yang baru berdampingan bahkan beririsan dengan kilang eksisting. Kami harus memastikan proyek berjalan sementara kilang eksisting tetap harus beroperasi," ungkapnya.

Baca juga: PT KPI mengoptimalkan pengolahan BBM di Kilang Balongan selama Lebaran

Ia juga menyampaikan keberhasilan proyek RDMP Balikpapan itu nantinya akan menaikkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barel per hari.

"Dengan kenaikan kapasitas 100 ribu barel per hari, Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar yang dimiliki oleh Pertamina," katanya.

Selain menaikkan kapasitas pengolahan minyak, nantinya juga akan ada tambahan produksi produk petrokimia hingga 225 ribu ton per tahun.

"KPI sebagai bagian Pertamina menjadi pilar ketahanan energi dengan produk olahan kilangnya. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi menjadi salah satu strategi perusahaan untuk terus bertumbuh," ujar Hermansyah.

Proyek RDMP Balikpapan ditargetkan selesai pada 2025.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024