"Lansia ngebrok kita perhatikan. Tiap tiga bulan dapat Rp2 juta. Ini triwulan pertama, nanti tiga bulan dapat lagi," ujar Wali Kota Maidi di sela penyaluran secara simbolis kepada sembilan lansia nonpotensial di Madiun, Jawa Timur, Rabu.
Sesuai pendataan, tahun 2024 terdapat 200 warga Kota Madiun yang termasuk dalam kategori lansia nonpotensial atau "ngebrok" tersebut.
"Bantuan ini merupakan pencairan triwulan tahap pertama di tahun 2024. Program ini melanjutkan dari tahun lalu," kata dia.
Wali Kota berharap bantuan itu dapat membantu pemenuhan kebutuhan untuk lansia nonpotensial itu. Misalnya, pembelian diapers atau popok lansia, pembelian tambahan suplemen vitamin dan lainnya.
Perhatian pemerintah pun cukup besar. Selain bantuan uang, pemerintah juga memberikan bantuan berupa makanan siap saji. Yakni, melalui program permakanan sosial untuk lansia dari Kementerian Sosial.
Sementara itu, Pemerintah Kota Madiun juga membangun pondok lansia. Di mana di pondok tersebut lansia bisa tinggal untuk mendapatkan perhatian kesehatan dan kerohanian.
"Selain bantuan dari pusat, Pemkot Madiun juga membangun pondok lansia untuk lansia yang benar-benar memprihatinkan dan tidak ada yang merawat. Di situ, semuanya kita perhatikan. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, kesehatan, sampai kerohaniannya," katanya.
Melalui bantuan-bantuan tersebut, harapannya, para lansia di Kota Madiun bisa semakin sejahtera.
Baca juga: Polres Jakut salurkan ratusan paket sembako bagi lansia dan anak yatim
Baca juga: Konsumsi suplemen serat tingkatkan kognitif pada lansia
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024