Kandahar, Afghanistan (ANTARA News) - Sebanyak empat tentara Amerika Serikat (AS) dan dua anggota pasukan keamanan Afghanistan dinyatakan tewas, ketika Afghanistan merayakan hari kemerdekaannya di tengah tahap paling berdarah dari perlawanan kelompok Taliban, Sabtu (19/8), demikian laporan AFP, Minggu.
Enam tentara AS yang lain terluka dalam dua pertempuran terpisah di bagian timur dan selatan negara itu, tempat terburuk dari perlawanan yang dilancarkan oleh sisa-sisa Taliban setelah gerakannya dijatuhkan pasukan koalisi pimpinan AS dari pemerintahan pada 2001.
Dalam satu serangan, sebuah bom menghantam satu unit pasukan koalisi pimpinan-AS yang sedang mengejar gerilyawan ketika berpatroli di distrik Pech di provinsi Kunar di Afghanistan timur, kata juru bicara tentara koalisi, Kolonel Thoman Collins.
Gerilyawan kemudian menembak unit patroli itu dengan senjata kecil dan artileri.
"Ada pertempuran sengit dalam operasi itu, tapi korban musuh belum dilaporkan," kata pernyataan tersebut.
Tentara yang tewas dan terluka adalah warga AS. Dalam serangan lainnya, satu tentara AS dan satu tentara Afghanistan tewas dalam pertempuran sengit dengan gerilyawan Taliban di provinsi Uruzgan di Afghanistan selatan.
Tiga tentara AS lainnya terluka dan telah dievakuasi untuk mendapat perawatan setelah serangan itu dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Collins mengatakan, tentara itu bersama koalisi, tapi melekat dengan tentara Afghanistan sebagai pelatih.
Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hanya melukiskan bahwa mereka sebagai sedang beroperasi "untuk mendukung misi ISAF" yang bekerja untuk membawa stabilitas dan pembangunan ke negara itu.
Para tentara itu bertemu dengan "satu pasukan besar Taliban" di provinsi Uruzgan dan tewas dalam tembak-menembak yang terjadi, kata seorang juru bicara ISAF. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006