Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus melakukan edukasi mengenai penyelamatan pangan lewat “Ramadhan Ceria Pangan”, dengan menyasar berbagai lapisan masyarakat mulai dari anak-anak hingga ibu rumah tangga.

"Anak-anak ini akan memegang tongkat estafet di masa depan. Karena itu mereka perlu dibekali satu konsep tentang bagaimana berperilaku terhadap pangan secara lebih baik, tidak boros pangan, sehingga dampaknya tidak hanya pada dirinya, tapi juga pada lingkungan sekitarnya,” kata Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas Nyoto Suwignyo dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Nyoto mengatakan penanganan Food Loss and Waste (FLW) dengan menyasar berbagai lapisan masyarakat sangat penting dilakukan untuk diinternalisasi nilai-nilai yang berkaitan dengan pangan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Begitu juga dengan para ibu yang notabene menyediakan pangan bagi rumah tangga itu harus teredukasi mengenai bagaimana memanfaatkan pangan secara baik dan mencegah perilaku boros pangan,” ujar Nyoto.

Kegiatan Ramadhan Ceria Pangan (RCP) dilaksanakan Bapanas bekerja sama dengan Superindo dan Food Bank of Indonesia (FOI) di Palang Merah Jakarta Barat.

Sementara itu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang dimasifkan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan sesuai arahan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

“Kami punya mitra luar biasa karena kita menyadari pemerintah tidak bisa sendiri. Karena itu kami apresiasi Superindo dan FOI berkolaborasi bersama kami sehingga bisa berbagi untuk semua,” ungkap Nita.

Melalui kegiatan Ramadhan Ceria Pangan, Bapanas melakukan pendekatan utama dalam upaya mengurangi pemborosan pangan melalui upaya sosialisasi, promosi, dan advokasi.

Selanjutnya fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, melalui penyediaan mobil logistik dan food truck serta upaya kolaborasi dengan para donatur pangan beserta penggiat “Selamatkan Pangan”.

Sosialisasi dan kampanye untuk mencegah pemborosan/kemubaziran pangan dilakukan dengan dongeng dan demo masak serta dimeriahkan dengan berbagai permainan dan sejumlah hadiah.

“Selain di pusat, kegiatan Ramadhan Ceria Pangan juga digencarkan di 15 provinsi pelaksana kegiatan dekonsentrasi kewaspadaan pangan dan gizi. Pada tahun 2024 ini, terdapat empat Provinsi yang beririsan dengan kegiatan Senyuman Ramadan yang diusung FOI dan Superindo yakni Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, kata Nita.

General Manager Corporate Affairs Superindo Yuvlinda Susanta mengatakan bahwa pihaknya memiliki program Senyuman Ramadhan sehingga sejalan dengan program yang diusung oleh Bapanas.

“Kami berharap kolaborasi ini memberi manfaat yang lebih luas kepada masyarakat. Dan momentum Ramadhan ini menjadi bagian dari ikhtiar bersama untuk memaksimalkan ibadah melalui aksi bersama,” ucap Yuvlinda.

Senada, Founder Foodbank of Indonesia (FOI) Hendro Utomo mengatakan pihaknya juga memiliki program yang mendorong pergerakan para ibu untuk masak di dapur dan sasaran penerima utamanya adalah para lansia.

“Kami telah menginisiasi dapur pangan dengan mendorong pergerakan kaum ibu sebagai relawan di dapur pangan untuk mengolah bahan pangan yang disalurkan kepada para lansia. Tidak hanya sepanjang Ramadhan tapi kegiatan ini akan terus berlangsung,” kata Hendro.

Baca juga: Bapanas pastikan stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Fitri
Baca juga: Bapanas gandeng lintas sektor gelar pangan murah di 514 kabupaten/kota
Baca juga: Bapanas minta pedagang tak mengoplos beras SPHP dan jual di atas HET

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024