Jakarta (ANTARANews) - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang BU Razak menyatakan petugas pemerintah Arab Saudi membantu menyelesaikan dokumen pemulangan WNI ke Tanah Air.

"Otoritas Arab Saudi terus memproses penyelesaian dokumen perjalanan yang cukup memakan waktu karena beberapa tahapan harus dilalui untuk mendapatkan exit permit," kata Tatang selaku Ketua Tim Perbantuan Teknis Pemulangan WNI dari Arab Saudi, Minggu pagi.

Tatang yang sedang berada di Arab Saudi juga menyampaikan perkembangan informasi mengenai upaya yang dilakukannya bersama KJRI/KBRI di Saudi kepada Menlu Marty Natalegawa dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat.

Disebutkan bahwa pada Minggu (10/11) pukul 00.15 waktu Jeddah diberangkatkan sebanyak 484 WNI overstayers yang terdiri dari 404 perempuan dan 80 anak-anak serta bayi dan dijadwalkan mendarat di Jakarta pada pukul 13.55 WIB.

Mereka diberangkatkan ke bandara Jedah yang berjarak 96 km dari tarhil (penampungan imigrasi) Shumaisi.

Jumhur, sebagaimana informasi yang disampaikan Tatang, menyebutkan sejumlah WNI overstayers di Shumaisi juga mulai dipulangkan oleh otoritas Arab Saudi dengan pesawat reguler yang jumlahnya masih sangat terbatas.

Pemulangan 484 WNI itu merupakan bagian dari 7.885 WNI yang berada di tarhil untuk proses pemulangan ke Tanah Air.

Sebanyak 7.885 WNI itu telah mendapat amnesti dari pemerintah Arab Saudi setelah diketahui melanggar batas izin tinggal (overstay) di negeri petro dolar itu.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus berupaya membantu penyelesaian dokumen tersebut namun mengingat jumlah overstayers dari berbagai negara mencapai puluhan ribu, mereka harus bekerja siang dan malam serta perlu penuh kesabaran menghadapi para overstayers yang ingin segera pulang ke negaranya.

Tatang menyampaikan banyaknya jumlah WNI overstayers saat ini, baik yang telah berada di penampungan imigrasi Shumaisi maupun yang masih di luar, membuat KJRI dan tim perbantuan teknis dari Jakarta terus melakukan berbagai upaya dan langkah agar penanganan WNI overstayers berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.

Proses penyelesaian dokumen perjalanan bagi kelompok rentan (perempuan, bayi dan anak-anak, dan penderita sakit) terus berlangsung dan pesawat Garuda Indonesia yang kedua akan segera berangkat setelah exit permit dari WNI overstayers yang akan dipulangkan dengan pesawat tersebut telah selesai.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013