Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa bantuan pangan beras 10 kilogram yang disalurkan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Merangin, Jambi, menyasar 800 keluarga penerima manfaat (KPM).

“Hari ini kami mendampingi Bapak Presiden (Joko Widodo) menyalurkan bantuan pangan beras kepada 800 KPM di Gudang Perum Bulog Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi,” kata Arief dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Arief menyampaikan hal tersebut usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau stok pangan dan bantuan pangan beras di Gudang Perum Bulog Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.

Menurut Arief kehadiran Presiden Joko Widodo di Kabupaten Merangin untuk memastikan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) disalurkan secara tepat sasaran dan merata, termasuk di daerah-daerah yang jauh dari perkotaan.

Baca juga: Presiden tinjau stok dan serahkan bantuan beras di Merangin Jambi

Baca juga: Menko Perekonomian resmikan penyaluran bantuan pangan CBP di Jambi


"Hari ini kita menyaksikan sendiri bahwa Bapak Presiden berkenan meninjau langsung ke beberapa gudang (Bulog). Salah satunya hari ini di Merangin. Kemudian berikutnya besok akan ada di Bungo untuk memastikan bahwa ketersediaan beras kita cukup," ucap Arief.

Dia mengatakan bahwa saat ini panen beras pada bulan Maret mencapai 3,8 juta ton, lalu pada April total nasional sebanyak 4,9 juta ton, sehingga fokus pemerintah adalah menjaga harga di tingkat petani.

Untuk itu, kata Arief, Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk menyerap produksi beras petani sehingga bantuan pangan beras dan operasi pasar SPHP bisa kembali menggunakan produksi dalam negeri.

“Panen saat ini sudah mulai cukup besar. Harga GKP (Gabah Kering Panen) sudah mulai turun, sehingga fokus kita adalah menjaga harga di tingkat petani. Ini karena sedulur-sedulur petani kita ini juga perlu harga pokok produksi ditambah margin yang wajar,” tutur Arief.

Ia juga menjamin stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk pelaksanaan bantuan pangan beras tahun 2024 secured dan mencukupi. Per 2 April 2024, stok beras di Bulog mencapai 1,04 juta ton.

Arief mengungkapkan, selain bantuan pangan beras, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah agar berbagai aksi strategis pengendalian inflasi terus berjalan, khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri.

Dia juga mendorong masyarakat untuk dapat berbelanja bijak sesuai dengan kebutuhan dan memastikan masyarakat secara luas tidak belanja beras berlebihan melebihi kebutuhan normal.

“Pemerintah memastikan ketersediaan pangan cukup, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lalu berbelanja berlebihan melebihi kewajaran. Berbelanja lah sesuai dengan kebutuhan,” kata Arief.

Presiden Joko Widodo meninjau ketersediaan beras di Komplek Pergudangan Bulog Pematang Kandis, Kabupaten Merangin, Jambi, Rabu sekaligus menyerahkan bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat penerima manfaat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi bercengkerama dengan masyarakat sembari memastikan semua KPM telah memperoleh bantuan pangan beras 10 kg.

“Ini bapak, ibu sudah terima semuanya yang 10 kilo? Saya tadi mendapatkan informasi ada yang sudah tiga kali, tapi ada juga yang baru sekali, betul?,” ucap Presiden dalam dialognya dengan masyarakat penerima manfaat.

Presiden mengatakan bahwa bantuan pangan tersebut akan berlanjut hingga Juni 2024 mendatang. Namun, keberlanjutan bantuan setelah Juni, akan tergantung pada ketersediaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Setelah nanti bulan Maret akan dilanjutkan lagi dengan April, Mei dan Juni, dengan catatan anggarannya memungkinkan ya,” kata Presiden Jokowi.*

Baca juga: Mendag pastikan pasokan beras di Jambi dengan Gerakan Pangan Murah

Baca juga: Gubernur Jambi: Bantuan beras bantu ekonomi masyarakat saat PPKM


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024