Jakarta (ANTARA) - Telekomunikasi bagi sebagian besar masyarakat saat ini sudah menjadi kebutuhan primer sehari-hari. Dengan jaringan telekomunikasi berupa internet dan data bisnis, masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas pekerjaan, atau bahkan sekadar berkabar kepada saudara dan kerabat, maupun bermain gim untuk mengisi waktu luang.

Sementara itu, pada momen Ramadhan hingga perayaan Lebaran, ketersediaan jaringan telekomunikasi dan data sepertinya sudah menjadi keharusan, tidak hanya untuk mendukung penyelesaian pekerjaan, tapi juga menjadi sarana silaturahmi dengan banyak pihak.

Menyadari akan kebutuhan itu, dan tentu saja juga peluang meraup pendapatan, sejumlah perusahaan operator telekomunikasi berlomba-lomba memanjakan pelanggannya dengan jaringan yang prima, tidak lelet saat dibutuhkan untuk berkomunikasi dan penggunaan data.

Momen Lebaran selalu menghadirkan tantangan bagi operator telekomunikasi dan data karena trafik selalu melonjak cukup signifikan.  Lokasi-lokasi dengan trafik tinggi berpindah-pindah ke berbagai area yang tersebar, terutama di kota-kota di Jawa dan lokasi-lokasi wisata. 

Untuk itu, operator telekomunikasi perlu menambah kapasitas dengan strategi rekayasa trafik yang tepat di jaringan agar tidak terjadi kongesti.  

Kenaikan trafik telekomunikasi di setiap Lebaran terjadi karena masyarakat Indonesia semakin banyak melakukan aktivitas digital, termasuk untuk bersilaturahmi di hari raya, serta mengakses berbagai sarana informasi dan hiburan.

Penguatan jaringan telekomunikasi perlu dilakukan sebagai antisipasi potensi lonjakan trafik penggunaan data di saat libur panjang Lebaran. Tujuannya, agar saat libur panjang dalam rangka Lebaran jaringan tidak lelet apalagi terputus.

Sejumlah perusahaan telekomunikasi, di antaranya PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan Telkomsel telah menyiapkan jaringan telekomunikasi dan data yang andal menjelang Ramadan dan Lebaran 2024.

Untuk itu, perusahaan juga telah melakukan uji jaringan yang berlangsung di jalur utama pulang kampung yang berada di berbagai daerah, termasuk di kawasan Sumatera. Sepanjang libur Lebaran nanti, trafik layanan  diperkirakan akan meningkat sekitar 10 persen - 20 persen dibandingkan hari biasa.

Direktur & Chief Teknologi Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, mengatakan trafik perlahan telah meningkat rata-rata hingga 5 persen di sepanjang Ramadhan dibandingkan trafik di hari biasa. 

Trafik diperkirakan akan terus meningkat antara 10 persen – 15 persen saat memasuki masa libur Lebaran, hingga puncaknya bisa mencapai sekitar 20 persen.

Selain meningkatkan kapasitas, operator telekomunikasi juga melakukan langkah antisipasi lainnya berupa optimasi jaringan dengan melihat kemungkinan pergerakan mobilitas masyarakat atau pelanggan saat masa libur Lebaran. 

Untuk tujuan itu pula, sejumlah daerah yang biasanya menjadi tujuan mudik dan wisata akan menjadi perhatian khusus, terutama di Pulau Jawa.

"Saat ini, di hari normal biasa, sebenarnya jaringan data sudah cukup untuk melayani lalu lintas trafik yang ada. Meski demikian, untuk menjamin kemampuan jaringan X melayani lonjakan trafik nanti, kapasitas tetap kami naikkan 2 – 3 kali lipat dari hari normal," kata Gede.

Sejumlah langkah mengkondisikan jaringan sudah dilakukan oleh tim jaringan dengan menyesuaikan pada tren penggunaan jenis-jenis layanan, terutama layanan data, tradisi mudik dan pergerakan pelanggan selama liburan panjang Lebaran.

Tersedianya infrastruktur jalan tol baru di beberapa daerah yang akan bisa dimanfaatkan masyarakat selama libur Lebaran, juga menjadi perhatian.

Perusahaan juga telah menyiagakan sumber daya yang memadai, baik berupa tim teknis yang siaga dan akan memantau kondisi jaringan selama 24 jam, 7 hari sepekan, serta tim lapangan yang siap bergerak setiap saat jika diperlukan. 

Selain itu, juga dilakukan pengerahan dan penempatan armada Base Transceiver Station (BTS) bergerak sebanyak sekitar 94 unit untuk mendukung penguatan jaringan di berbagai lokasi yang rawan terjadi kepadatan trafik.

Selain kesiapan jaringan dan tim teknis untuk mendukung kenyamanan pelanggan selama menghadapi libur Lebaran, perusahaan juga menyiapkan tim untuk menangani layanan dan keluhan pelanggan untuk memastikan pelanggan dapat terlayani secara maksimal.

XL Axiata menerjunkan petugas sekitar 500 orang melalui layanan call center maupun layanan digital care. Layanan kepada pelanggan ini bersiaga selama 24 jam sehari, 7 hari dalam sepekan.

Kini pihaknya memastikan sebagian besar jalur mudik utama telah terlayani dengan jaringan data berkualitas 4G LTE. 

Peningkatan kualitas jaringan secara rutin dilakukan sesuai peningkatan trafik, antara lain dengan penambahan BTS baru, penambahan jaringan fiber optik dan kapasitas BTS, serta optimalisasi jaringan. Perluasan ini akan terus dilakukan agar layanan bisa lebih merata menjangkau area-area dengan potensi ekonomi besar, termasuk yang terhubung dengan Jalan Tol Trans Sumatera.

Perusahaan memiliki sekitar 59 BTS 4G di sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera Palembang – Lampung, salah satu ruas utama paling ramai di Sumatera dan menjadi jalur mudik utama mudik Lebaran. 

Belum lama ini, di sepanjang ruas tol yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan Lampung dan juga ke arah Jawa tersebut terdapat penambahan sekitar 10 BTS 4G di wilayah Ogan Komering Ilir dan Lampung Selatan. Selain itu juga melakukan penambahan kapasitas di 195 BTS yang berada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Pesawaran, Tulangbawang Barat, dan Kota Palembang.

Dalam dua tahun terakhir, terdapat peningkatan trafik sebesar 54 persen di Tol Palembang – Lampung dengan total panjang 373 km tersebut. Selain Jalan Tol Trans Sumatera Palembang dan Lampung, pihaknya juga melakukan penambahan BTS di sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera lainnya, termasuk ruas-ruas baru.

Penguatan infrastruktur jaringan termasuk melakukan optimisasi, peningkatan kapasitas jaringan, pengukuran pengalaman pelanggan juga dilakukan di sepanjang jalur utama di Pulau Jawa, baik tol maupun non tol, juga sepanjang jalur kereta, dengan menyiapkan jaringan berkapasitas 2-3 kali lipat lebih besar dibandingkan saat hari normal. Saat ini, total lebih dari 2.800 BTS 4G yang menopang layanan di sepanjang Tol Trans Jawa sejauh 979 km.

Lokasi-lokasi khusus yang menjadi tempat keramaian setiap kali datang masa liburan panjang juga tidak luput dari perhatian. Selain lokasi wisata, juga pusat perbelanjaan, tempat pemberangkatan penumpang moda transportasi baik darat, udara, juga laut.

Siagakan 36 BTS

Sementara itu, operator seluler bagian dari Badan Usaha Milik Negara Grup Telkom, Telkomsel juga sudah melakukan sejumlah persiapan jaringan demi kelancaran komunikasi masyarakat saat musim mudik Lebaran.

"Telkomsel sudah melakukan optimalisasi supaya pemudik aman (dalam berkomunikasi)," kata Wakil Direktur Operasi Jaringan Global Telkomsel Galumbang Pasaribu.

Optimalisasi jaringan sudah dilakukan pada lebih dari 244.000 menara BTS milik Telkomsel yang tersebar di seluruh Indonesia.

Operator seluler tersebut memberikan perhatian khusus pada 444 titik yang diperkirakan akan menjadi pusat keramaian, seperti jalan raya utama, jalan provinsi, jalan tol, jalur kereta api, terminal, pelabuhan dan bandar udara. Tujuannya agar ketika masyarakat berada di sana, mereka terlayani dengan baik .

Telkomsel juga menyiagakan 36 unit BTS bergerak alias Combat di sejumlah titik yang diperkirakan akan mengalami trafik internet yang cukup tinggi.

Telkomsel memperkirakan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024, lalu lintas data akan naik 15,22 persen dibandingkan hari biasa. Penggunaan internet terbesar pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan berasal dari game online (40,84 persen), komunikasi melalui aplikasi pesan instan (25,49 persen) dan streaming video (22,61 persen).

Penggunaan media sosial pada musim Lebaran diprediksi berjumlah 11,14 persen dan belanja di platform daring sebesar 9,17 persen.

Selain internet, Telkomsel memprediksi trafik SMS pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 2024 naik 2,47 persen. Sementara panggilan telepon konvensional, turun 8,74 persen dibandingkan hari biasa. Penurunan panggilan telepon konvensional adalah tren secara global, tidak hanya di Indonesia. 
 

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2024