Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo menekankan bahwa pramuka tetap menjadi opsi kegiatan ekstrakurikuler yang ditawarkan kepada siswa di sekolah.

“Kami sudah koordinasi dengan Kemendikbud, jadi kayaknya ada miskomunikasi. Tapi intinya adalah Pramuka tetap menjadi ekstrakurikuler yang wajib dijadikan opsi di sekolah,” kata Dito di Istana Kepresidenan di Jakarta, menanggapi narasi yang menyebut pramuka sebagai ekstrakurikuler yang tidak diwajibkan dalam sekolah, Jumat.

Baca juga: Analis: Pramuka bersifat mendasar bagi pembangunan negara

Dito mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, Pramuka malah akan dimasukkan dalam kegiatan kurikuler.

“Pramuka akan dimasukkan ke Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Menurut saya, dengan masuknya Pramuka di Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, itu orang yang ikut Pramuka, siswa, mahasiswa yang ikut Pramuka bisa mendapatkan poin tambahan informal pendidikan,” ujarnya.

Dia mengatakan hal itu akan memperkuat gerakan Pramuka dan akan meningkatkan minat generasi muda untuk mengikuti Pramuka.

“Mungkin ini harus diglorifikasi dan diangkat ke publik. Jadi, ini sangat bagus,” ucapnya.

Baca juga: Komisi X DPR nilai gerakan pramuka penting untuk bentuk karakter anak

Baca juga: Wapres dukung pramuka jadi ekstrakurikuler pilihan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebelumnya juga menyatakan bahwa sekolah tetap wajib menawarkan pramuka sebagai salah satu ekstrakurikuler di sekolah.

Menurut Kemendikbud, para siswa lah yang tidak diwajibkan memilih ekstrakurikuler Pramuka.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Mentari Dwi Gayati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024