Jayapura (ANTARA) - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengakui hingga kini Pemda Nduga dan gereja Kingmi terus membantu membebaskan sandera berkebangsaan Selandia Baru yang ditawan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Memang benar, Pemda Nduga masih berupaya melakukan negosiasi dengan kelompok penyandera, demikian pula dengan tim dari gereja Kingmi.

"Penjabat Bupati Nduga beberapa hari lalu telah melaporkan langkah-langkah yang sudah mereka lakukan," kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri kepada Antara, Jumat di Jayapura.

Dijelaskan, pihaknya akan terus berupaya melakukan pendekatan dan negosiasi guna membebaskan sandera dari KKB dalam keadaan selamat.

Terlibatnya Pemda Nduga dan gereja karena para penyandera merupakan warga daerah itu sehingga diharapkan dengan pendekatan kekeluargaan maka prosesnya akan cepat.

"Mudah-mudahan dengan terus dilakukannya pendekatan ke kelompok tersebut baik oleh pemda maupun gereja para penyandera mau melepaskan sanderanya dalam keadaan selamat," harap Kapolda Irjen Pol Fakhiri.

Pemerintah Selandia Baru sudah menyatakan dukungannya terhadap langkah yang diambil guna membebaskan sandera yang ditawan sejak tanggal 7 Februari 2023.

Philips Max Mehrtens yang berprofesi sebagai pilot itu disandera sesaat setelah mendarat di lapangan terbang Paro Kabupaten Nduga.
Baca juga: Meutya Hafid: Pemerintah tetap berkomitmen bebaskan pilot Susi Air
Baca juga: Selandia Baru dinilai mendukung upaya TNI bebaskan pilot Susi Air 
Baca juga: Kapolda Papua: Sandera KKB minta bantuan obat asma dan buku

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024