Bursa Asia melemah dikarenakan komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran menjelang data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis hari ini
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 32.47 poin atau 0,45 persen ke posisi 7.286,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,03 poin atau 0,42 persen ke posisi 963,72.

“Bursa Asia melemah dikarenakan komentar hawkish dari beberapa pejabat The Fed, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan kekhawatiran menjelang data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis hari ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Dari AS, data ketenagakerjaan seperti JOLTs job openings mengalami kenaikan, yang artinya pembukaan lowongan kerja semakin besar di AS.

Di sisi lain, beberapa pejabat The Fed lain seperti Neel Kashkari tetap mengambil sikap hawkish, yang memicu keraguan terhadap kecepatan dan skala pelonggaran kebijakan The Fed.

Dari Timur Tengah, ketegangan geopolitik semakin mencekam setelah Israel membombardir konsulat Iran di Suriah yang menyebabkan dua jenderal dan lima perwira tewas, yang mana sejauh ini Iran masih berniat membalas serangan yang dilakukan Israel.

Sementara itu, Joe Biden mengancam tidak akan memberikan dukungan pada Israel apabila Israel tidak melindungi warga sipil di Gaza. Ketidakstabilan geopolitik ini menyebabkan minyak mentah melesat ke level harga seperti Oktober 2023 lalu.

Dari dalam negeri, IHSG menguat akibat empat menteri yang menjadi sanksi pada persidangan Mahkamah Konstitusi (MK) sengketa pemilihan presiden (pilpres) telah datang memenuhi panggilan MK.

Dengan begitu, harapannya kesaksian mereka dapat menunjukkan independensi dan transparansi, sehingga kasus ini dapat menuju titik terang yang diharapkan masyarakat.

Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dipimpin sektor infrastruktur sebesar 1,70 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 0,86 persen dan 0,62 persen.

Sedangkan lima sektor terkoreksi yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik yang minus 0,71 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing turun sebesar 0,66 persen dan 0,48 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BAJA, CGAS, PYFA, BREN dan CLEO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VTNY, AEGS, PBRX, SPDC, dan CTRA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 815.484 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,27 miliar lembar saham senilai Rp11,98 triliun. Sebanyak 261 saham naik, 301 saham menurun, dan 220 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 781,00 poin atau 1,96 persen ke 38.992,10, indeks Hang Seng melemah 1,17 poin atau 0,01 persen ke 16.723,91, dan indeks Strait Times melemah 21,27 poin atau 0,66 persen ke 3.213,73.

Sementara itu, indeks Shanghai (China) libur memperingati Hari Festival Qingming.

Baca juga: IHSG Jumat dibuka melemah 14,37 poin
Baca juga: IHSG diprediksi variatif jelang libur panjang Lebaran
Baca juga: IHSG ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia dan global

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024