sebelumnya pernah menjadi sasaran vandalisme
Jakarta (ANTARA) - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyelidiki  penyebab kebakaran di Gedung Lembaga Bantuan Hukum-Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Jalan Diponegoro pada Minggu (7/4).

"Dengan kemampuan Polri melalui pendekatan scientific investigation maka akan dapat dibuka informasi penyebab kebakaran atas Gedung YLBHI tersebut, " kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.

Menurut Sugeng melalui pendekatan scientific investigation (investigasi dari pendekatan berbagai disiplin keilmuan) maka akan membuat terang kebakaran itu, yang menurut saksi mata dimulai dengan bunyi ledakan yang diduga dari unit AC di lantai 2 dan menyebar ke lantai 3.

"Dengan penyelidikan yang kompeten dari Kepolisian diharapkan diketahui apakah sebab kebakaran ini karena kondisi di luar kemampuan kendali pemilik gedung atau karena adanya intervensi pihak luar yang sengaja melakukan pembakaran, " katanya.

Sugeng menjelaskan Kantor YLBHI sebagai tempat persemaian pikiran kritis para aktivis hukum pro demokrasi dalam menegakkan prinsip-prinsip negara hukum demokratis memang banyak menimbulkan sikap tidak senang pihak-pihak tertentu baik sejak masa orde baru hingga saat ini.

"Gedung YLBHI sebelumnya pernah menjadi sasaran vandalisme, mobil YLBHI di rusak dengan siraman air keras, ban mobil di tusuk benda tajam bahkan pernah dikepung dan digeledah saat banyak aktivis mencari suaka aman di gedung tersebut," ucapnya.

Sugeng juga menyebutkan bahkan personel pembela umum YLBHI tidak jarang ada yang diintimidasi oleh oknum-oknum aparat keamanan maupun kelompok sipil tertentu.

"Karenanya, penanganan pasca-kebakaran oleh Polda Metro Jaya dan Puslabfor Mabes Polri penting bisa membuat terang sebab musabab kebakaran gedung YLBHI dan semoga kebakaran tersebut adalah hanya kecelakaan belaka, " jelasnya.

Sebelumnya kebakaran terjadi di salah satu Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH)-YLBHI lantai 2, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (7/4) malam dan dikerahkan enam unit mobil pemadam kebakaran (damkar) untuk mengatasinya.

Pengurus YLBHI Muhamad Isnur menyampaikan menurut saksi mata, Wasiatun (pemilik warung pecel lele di depan kantor LBH) mendengar tiga kali suara ledakan keras dan percikan api yang diduga berasal dari AC lantai dua Gedung YLBHI.

Dari ledakan ini, kata Isnur, kemudian muncul kobaran api yang langsung menjalar ke lantai dua dan tiga gedung. Lalu sekitar pukul 22.15 WIB, sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran datang dan berupaya memadamkan api.
Baca juga: IPW apresiasi Polda Metro Jaya karena hentikan kasus Aiman Witjaksono
Baca juga: IPW minta Kapolda tinjau kasus SP3 di Sulsel
Baca juga: Mahfud ungkap respons Ganjar usai dilaporkan IPW ke KPK

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024