Kami melakukan uji dengan menggunakan pasta air dan ternyata kami buktikan bahwa memang tidak ada air di dalam tangki timbun
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan badan usaha, yang telah menjaga pasokan energi di wilayah NTB dalam kondisi aman menjelang Lebaran 2024.

"Kami melakukan konfirmasi stok BBM di Lombok dan NTB, termasuk Sumbawa dan Alhamdulillah, rata-rata dalam kondisi aman," kata Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman di Integrated Terminal (IT) Ampenan, Mataram, NTB, Senin (8/4/2024).

Dalam rilisnya yang dikutip di Jakarta, Selasa, Saleh mengatakan dari pemantauan di IT Ampenan, terdapat peningkatan konsumsi gasoline sebesar 11 persen, LPG 6 persen, dan Solar 2 persen.

Untuk mengantisipasi peningkatan tersebut, lanjutnya, PT Pertamina (Persero) telah melakukan penyiapan layanan SPBU kantong dan penambahan mobil tangki untuk pengiriman BBM ke SPBU.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas kerja sama yang baik dan pengawasan yang baik di Lombok. Juga, Satgas RAFI dan Dinas ESDM NTB atas dukungannya dalam kelancaran penyaluran BBM, LPG, dan Avtur di NTB," sebut Saleh.

Sebelumnya, pada Minggu (7/4/2024), Saleh melakukan pemantauan di salah satu SPBU Lombok Barat, NTB, dengan mengecek tangki timbunnya tidak mengandung air serta melakukan uji tera.

"Hari ini, kami melakukan pemantauan sekaligus melakukan uji tera baik kualitas maupun kuantitas BBM-nya. Kami melakukan uji dengan menggunakan pasta air dan ternyata kami buktikan bahwa memang tidak ada air di dalam tangki timbun," jelasnya.

Saleh juga mendatangi Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, untuk melihat kesiapan pasokan BBM untuk transportasi laut. Dari hasil kunjungan, terungkap selama periode RAFI 2024, terjadi kenaikan penumpang sebesar 15 persen.

"Stok BBM untuk kapal aman dengan penyaluran BBM dari IT Ampenan ke Pelabuhan Kayangan yang dapat ditempuh kurang lebih tiga jam," sebutnya.
 
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman (tengah) saat melakukan kunjungan kerja ke PT PLN UIW NTB. ANTARA/HO-Humas BPH Migas

Di samping itu, Saleh juga melakukan pemantauan subsektor kelistrikan dengan menyambangi PT PLN (Persero) Wilayah NTB.

Secara umum, daya mampu pasok tertinggi di NTB tercatat sebesar 356 MW dengan beban puncak tertinggi sebesar 321 MW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 35 MW atau dalam kondisi normal.

Turut hadir dalam pemantauan antara lain Kepala Dinas ESDM NTB Sahdan, General Manager PT PLN UIW NTB Sudjarwo, dan SAM Retail Pertamina NTB Agung Kaharesa Wijaya.

Baca juga: BPH Migas minta badan usaha penugasan jaga pasokan BBM di Bali
Baca juga: BPH Migas tekankan pentingnya QR code agar BBM subsidi tepat sasaran
Baca juga: Menteri ESDM minta waspadai cuaca ekstrem selama periode Idul Fitri

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024