Natuna (ANTARA) -
Badan Urusan Logistik (Bulog) datangkan 100 ton beras ke Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau guna mencukupi kebutuhan masyarakat jelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
 
Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bulog Ranai, Ryanel Ismansyah saat dihubungi melalui sambungan telepon dari Natuna, Selasa mengatakan beras tersebut diangkut menggunakan transportasi laut dan tiba di Natuna pada Sabtu (6/4).
 
Dari 100 ton yang dibawa hanya 50 ton saja yang bisa dibongkar dan dimasukkan ke dalam gudang Bulog Ranai yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur.
 
Meski sudah berada di Gudang, beras-beras tersebut tidak bisa dijual dikarenakan pihaknya libur.

Baca juga: Dishub Kepri perketat pengamanan di Pelabuhan Ranai Kabupaten Natuna 
 
"Kita tidak pernah lakukan pelayanan pada hari libur, karena berhubungan dengan jam operasional bank," ujar dia.
 
Namun, setelah mengetahui ketersediaan beras Bulog di toko-toko khususnya di wilayah Ranai, Kecamatan Bunguran Timur kosong , pihaknya berinisiatif untuk membuka layanan.
 
"Sekarang sudah ada lagi, salah satunya di toko cahaya bunguran sudah ada, tapi tidak banyak, setiap toko kita bagikan 500 Kilogram agar semua kebagian dan masyarakat mudah untuk membeli," imbuh dia.
 
Menurut dia, beras Bulog di Kabupaten Natuna tidak langka, pasalnya di Gudang Sedanau yang berada di Kecamatan Bunguran Barat masih terdapat ratusan ton beras.
 
"Sebenarnya tidak langka, di Sedanau ada, digudang Ranai juga ada, hanya saja karena libur tidak bisa dijual, tapi sekarang seperti yang saya katakan tadi sudah kita buka layanan (penjualan)," tutur dia.

Baca juga: Dishub Kepri perketat pengamanan di Pelabuhan Ranai Kabupaten Natuna 
 
Beras 100 ton itu sebelumnya dijadwalkan masuk ke Natuna pada akhir Maret 2024, namun batal, dikarenakan tidak ada kapal pengangkut yang bisa membawanya.
 
"Kapal ini tidak hanya membawa beras Bulog saja, namun barang-barang lainnya juga, oleh karena itu, kapal akan diberangkatkan jika sudah penuh," ucap dia.
 
Akibatnya, pelayanan yang seharusnya bisa dilakukan seminggu sebelum lebaran Idul Fitri gagal dilakukan.
 
"dikarenakan adanya keterlambatan kapal, pekerjaan kita juga jadi terhambat," katanya.
 
Terpisah, Pemilik Toko Cahaya Bunguran Ahin membenarkan hal tersebut.
 
Saat ini beras Bulog di tokonya sudah tersedia. "Kita ambil tadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB," ucap dia.
 
Menurut dia, beras Bulog merupakan beras primadona masyarakat, pasalnya beras tersebut murah.
 
"Kita jual Rp55 ribu satu karung (5 Kilogram)," ujar dia.

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024