Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Kanada untuk Indonesia Jess Dutton menyampaikan bahwa Kanada dan anggota JETP International Partners Group (IPG) lainnya menyambut baik peluncuran Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) Indonesia.

“Hal ini merupakan peta jalan penting bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan dan mengurangi emisi pada tahun 2030, serta mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050,” kata Dubes Dutton dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dubes Dutton mengatakan bahwa IPG dan investor swasta secara aktif berupaya mengarahkan pembiayaan ke proyek-proyek JETP yang potensial.

“Investasi ini harus berjalan seiring dengan reformasi kebijakan yang direkomendasikan dalam CIPP, yang akan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung investasi di bidang energi terbarukan,” ujar Dubes Dutton.

Dia mempercayai bahwa transisi energi di Indonesia akan menjadi katalis penting untuk pertumbuhan ekonomi, memacu investasi pada teknologi baru yang dapat menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global di banyak sektor, termasuk rantai pasokan mineral penting yang ramah lingkungan.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (Comprehensive Investment and Policy Plan/CIPP) Indonesia pada November 2023.

Baca juga: Pemerintah luncurkan dokumen kebijakan dan komitmen investasi JETP

CIPP merupakan dokumen yang disepakati dalam Pernyataan Bersama dan mendasari pelaksanaan Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan (Just Energy Transition Partnership/JETP) antara Pemerintah Indonesia dan International Partners Group.

Dokumen CIPP itu ditujukan untuk menjadi “living document” yang akan dievaluasi dan diperbarui secara berkala untuk merefleksikan perkembangan pasar terkini dan prioritas kebijakan.

Dokumen tersebut berisi jalur transisi energi yang terkonsolidasi untuk sektor ketenagalistrikan, kebutuhan dan persyaratan pembiayaan, rekomendasi reformasi kebijakan, dan kerangka kerja Transisi Berkeadilan (Just Transition/JT).

Sebelumnya, pada 16 November 2022, Pemerintah Indonesia dan IPG meluncurkan JETP Indonesia di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Bali, Indonesia.

IPG terdiri dari pemerintah Jepang dan AS, yang menjadi pemimpin bersama kemitraan tersebut, serta Kanada, Denmark, Uni Eropa, Jerman, Prancis, Norwegia, Italia dan Inggris.

Baca juga: CIPP JETP perlu dikawal agar jadi rekomendasi Satgas Transisi Energi
Baca juga: Luhut tekankan pentingnya kolaborasi pembiayaan atasi krisis iklim


Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024