Moskow (ANTARA) - Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store pada Jumat menyatakan bahwa negaranya siap mengakui negara Palestina yang merdeka dan tidak mengesampingkan kemungkinan akan melakukannya serentak bersama Spanyol.

“Norwegia senantiasa siap mengakui Negara Palestina dan mengakui tempatnya yang layak di PBB. Pertanyaannya saat ini adalah kapan dan bagaimana hal tersebut akan dilakukan untuk mendukung upaya mencapai perdamaian kawasan,” ucap Store dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.

Sanchez saat ini tengah menjalankan tur diplomatik ke sejumlah negara Eropa untuk menggalang dukungan atas pengakuan negara Palestina.

“Pertemuan hari ini menegaskan bahwa kami akan terus berkoordinasi satu sama lain, antara Madrid dan Oslo,” kata Store menambahkan.

PM Norwegia mengatakan bahwa ia tidak menutup kemungkinan untuk mengakui Palestina serentak bersama Spanyol di waktu yang tepat. Terlebih, Norwegia dan Spanyol sepakat untuk mengakui betapa pentingnya proses tersebut.

“Kami belum mengambil keputusan apapun. Apalagi, situasi kawasan saat ini masih sangat dinamis,” kata Store.

Store dan Sanchez sama-sama mengecam tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza akibat agresi oleh Israel yang terus-menerus menghalangi bantuan kemanusiaan sehingga menyebabkan sekitar 70 persen populasi Gaza utara terancam kelaparan akut.

Store mengatakan Oslo dan Madrid turut sepakat mengenai pentingnya memastikan terbukanya akses bantuan kemanusiaan, gencatan senjata, dan pembebasan sandera.

Sementara itu, Sanchez meyakini bahwa solusi dua negara dapat membawa perdamaian berkelanjutan, sehingga perlu diterapkan sesegera mungkin kala kondisi mendukung dan dengan cara terbaik yang dapat memacu proses perdamaian.

“Sekarang waktunya kita wujudkan kata-kata menjadi tindakan. Pengakuan negara Palestina dan saling-pengakuan antara Israel dan Palestina adalah aspek kunci dalam penerapan solusi dua negara. Kegentingan situasi yang terjadi menuntut tindakan drastis,” kata Sanchez.

Madrid sebelumnya juga mengusulkan sebuah konferensi perdamaian internasional terkait Palestina digelar sesegera mungkin demi mencapai solusi masa depan damai, aman, dan adil antara Israel dan Palestina.

Sumber: Sputnik

Baca juga: Israel tangkap 50 warga Palestina di Tepi Barat selama Idul Fitri
Baca juga: Komite PBB gagal capai konsensus terkait usulan keanggotaan Palestina


Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024