London (ANTARA) - Musim hujan berkepanjangan dan banjir hebat telah berdampak pada bisnis pertanian dan mengancam ketahanan pangan di Inggris, seperti diperingatkan para petani.

Menurut Serikat Petani Nasional (National Farmers' Union/NFU) Inggris, curah hujan yang memecahkan rekor terkait perubahan iklim dalam beberapa bulan terakhir telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap pertanian, baik dalam hal penyemaian tanaman, kesehatan ternak, maupun peningkatan beban biaya bagi para petani.

Para petani di semua sektor merasa bahwa musim hujan berkepanjangan ini sangat menantang, ujar Aled Jones, Ketua NFU Cymru di Wales.

"Ini merupakan saat di mana kepekaan dan fleksibilitas harus diutamakan guna memastikan bahwa bisnis pertanian kita tangguh dan dapat menghasilkan makanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ktanya.

Seperti yang diungkapkan oleh penilaian cuaca musiman Met Office, total curah hujan selama musim dingin lalu berada di atas rata-rata di seluruh wilayah Britania Raya (Inggris), dengan curah hujan 1,29 kali lebih tinggi dari rata-rata periode 1991-2020.

Sepanjang musim badai 2023-2024 di Inggris, sejauh ini sudah ada 11 badai yang disertai dengan sejumlah pengumuman peringatan banjir.

Serikat-serikat petani di Inggris telah menyerukan kepada pemerintah untuk melakukan lebih banyak upaya dalam membantu para petani dan mendukung produksi pangan dalam negeri. Selesai
 

Foto yang diambil pada 5 Januari 2024 menunjukkan kawasan banjir di York, Inggris. (Xinhua/Craig Brough)
 

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024