Kupang (ANTARA) - Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes menerima penyerahan satu unit senjata laras panjang aktif jenis M16 A1 yang diberikan oleh warga perbatasan RI-Timor Leste dari Atambua, Kabupaten Belu, Timor Leste, kepada tentara nasional RI.

"Jadi, hari ini, kami menerima satu unit senjata aktif jenis M16 yang masih aktif beserta amunisi dan magazine," katanya di Makorem 161/Wira Sakti Kupang, Senin.

Orang nomor satu di Markas Korem 161/Wira Sakti itu mengatakan ada sekitar 108 butir peluru berbagai jenis baik itu peluru untuk senjata jenis M16 dan juga peluru untuk senjata SS serta tiga buah magazine.

Semuanya kata Danrem masih aktif dan berbahaya jika senjata buatan Amerika itu masih dipegang masyarakat sipil, apalagi di wilayah perbatasan.

Senjata yang diserahkan itu diperoleh setelah personel TNI AD di wilayah perbatasan melakukan pendekatan dan imbauan dalam program teritorial untuk mengajak warga menyerahkan senjata-senjata sisa dari konflik antara pro kemerdekaan dan integrasi saat Timor-Timur sekarang Timor Leste lepas dari NKRI.

"Ada kemungkinan senjata ini dirampas pada saat itu, kemudian setelah konflik usai, maka senjata disimpan dan kita bisa lihat sebagian senjatanya sudah berkarat, tetapi masih berfungsi dengan baik," ujar dia.

Komandan berbintang satu itu menilai ada kemungkinan masyarakat masih menyimpan senjata-senjata sisa dari konflik terlepasnya Timor Leste dari Indonesia pada saat itu.

Karena itu, pihaknya mengimbau agar mereka yang masih menyimpan senjata-senjata itu baik senjata rakitan atau senjata milik TNI maka sebaiknya diserahkan atau dikembalikan secara sukarela.

"Jika tidak kalau kami temukan di rumah warga maka sudah pasti melanggar hukum," ujar dia.

Masyarakat yang masih memiliki senjata, ujar dia, jangan takut untuk menyerahkan senjata yang dimiliki.

Dia mengatakan bahwa senjata yang diserahkan itu sebagai hadiah yang akan diserahkan kepada Panglima TNI dan juga Kasad karena telah mempercayakan dirinya menjadi Danrem 161/Wira Sakti.

 

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024