Terutama, BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar itu aman
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memantau sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah untuk memastikan pasokan BBM dalam kondisi aman saat arus balik Lebaran 2024.

Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan ketersediaan energi, khususnya BBM menjadi perhatian BPH Migas saat arus mudik dan juga balik Lebaran 2024.

Selama Sabtu (13/4/2024) hingga Senin ini, Harya memantau pasokan BBM di SPBU wilayah Bantul dan Sleman, DIY, serta Klaten, Jawa Tengah.

Menurut Didit, panggilan Harya, fokus pemantauan adalah memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM di SPBU dalam kondisi aman saat puncak arus balik Lebaran pada 14-15 April 2024.

"Terutama, BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar itu aman," sebutnya di SPBU wilayah Sleman, DIY, Senin.

Ia mengungkapkan dari hasil monitoring terungkap adanya peningkatan konsumsi untuk gasoline sekitar 20 persen. Sedangkan, untuk gasoil mengalami penurunan.

"Penurunan konsumsi gasoil ini, karena ada pembatasan operasional kendaraan, khususnya truk. Terkait dengan stok BBM, kita sudah minta PT Pertamina dan pengelola SPBU agar stok BBM diusahakan dua hari coverage days (cakupan hari). Di beberapa tempat ada yang stoknya sudah di atas dua hari. Kita minta SPBU dan Sales Branch Manager (SBM) Pertamina, segera mengisi stok BBM minimal dua hari cakupannya," jelasnya.

Selain itu, Didit juga melakukan pemantauan di salah satu SPBU yang menjadi jalur utama Yogyakarta-Solo.

Secara umum, lanjutnya, monitoring stok di daerah DIY dan sekitar Jawa Tengah berada dalam kondisi aman.

Pada Minggu (14/4/2024), Didit menyambangi SPBU di jalur wisata Pantai Parangtritis, Bantul, DIY.

Ia mengingatkan pengelola SPBU dan SBM terus menjaga stok BBM, demikian juga dengan penyaluran Solar yang menggunakan surat rekomendasi.

"Perlu dipastikan ketersediaan (BBM) untuk melayani masyarakat yang melakukan wisata. Kita juga ingatkan pengelola SPBU untuk mengetes kadar air. Operator SPBU juga wajib ikut mengawasi penyaluran BBM, khususnya jenis BBM tertentu (JBT) Solar. Jangan sampai ada penyalahgunaan penjualan JBT Solar melalui surat rekomendasi," ujarnya.

Saat pemantauan SPBU di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2024), Didit melakukan pengecekan dispenser SPBU, untuk melihat apakah dispenser terpasang alat tambahan yang dapat memengaruhi jumlah volume BBM yang disalurkan ke konsumen.

Selain itu, ia juga mengecek kadar air pada tangki BBM untuk meminimalisir kadar BBM yang tercampur air.

"Jika di tangki timbun ada kandungan airnya, pasta air berubah warna menjadi merah. Kalau warna tetap sama, berarti aman terhadap kandungan air di dalam tangki timbun itu," sebut Didit.
 
Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman (dua dari kiri) memantau tangki timbun di salah satu SPBU wilayah Bantul dan Sleman, DIY, serta Klaten, Jawa Tengah, selama periode 13-15 April 2024. ANTARA/HO-Humas BPH Migas


Sementara itu, Sales Area Manager Retail PT Pertamina Patra Niaga Yogyakarta Weddy Surya Windrawan menjelaskan pihaknya selalu memonitor ketersediaan BBM dan menjaganya tetap aman.

Sedangkan, SBM Pertamina Patra Niaga Rayon III Yogyakarta Adwiaputra Arma menyatakan pihaknya mendukung kunjungan Anggota Komite BPH Migas untuk memonitor ketersediaan BBM saat Lebaran.

Kegiatan pemantauan juga dihadiri Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, SBM Rayon II Yogyakarta I Made Mega Adi Sanjaya, SBM Rayon IV Yogyakarta Wahyu Purwatmo, dan SBM Rayon V Yogyakarta Arthur Kemal Pamungkas.


Baca juga: Jasa Marga imbau pengemudi arus balik pastikan kecukupan BBM kendaraan
Baca juga: BPH Migas cek pasokan BBM di jalur penyeberangan Merak
Baca juga: BPH Migas pastikan stok Avtur di Bandara Soetta aman saat arus balik


 

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024