Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan hingga Oktober tahun ini sebanyak 61 bendungan ditargetkan dapat selesai terbangun.

"Jadi nanti total pada Oktober tahun ini yang selesai dibangun yakni 61 bendungan," ujar Basuki di Jakarta, Selasa.

Dia juga menambahkan bahwa selain target 61 bendungan tersebut, Kementerian PUPR juga baru diperintahkan untuk membangun tujuh bendungan.

Pembangunan tujuh bendungan yang baru diperintahkan tersebut akan terus dilanjutkan.

"Berarti nanti 68 bendungan, dan target 61 bendungan selesai pada tahun ini," kata Basuki.

Baca juga: Kementerian PUPR menyelesaikan 42 bendungan pada 2015-2023

Sebagai informasi, Kementerian PUPR terus melanjutkan penyelesaian 61 bendungan pada 2015-2024 di berbagai wilayah Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan dan ketahanan air nasional.

Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air, dan pengembangan pariwisata.

Sampai saat ini Kementerian PUPR sudah menuntaskan 42 dari target 61 bendungan. Pada tahun 2023 saja telah diselesaikan 6 bendungan, yakni Bendungan Cipanas (Jabar), Sepaku Semoi (Kalimantan Timur), Tiu Suntuk (NTB), Karian (Banten), Ameroro (Sulawesi Tenggara), dan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara.

Dengan penyelesaian 42 bendungan tersebut, dapat mengairi sawah seluas 283.203 ha atau 4 kali luas wilayah Jakarta. Adapun produktivitas lahan untuk padi meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun dan menyediakan tambahan air baku sebesar 35,6 m3 per detik yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan, Pemerintah melakukan dua strategi utama yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

Baca juga: PUPR sebut pembangunan bendungan oleh BUMN bantu ketahanan air

Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 125 persen menjadi 209 persen. Layanan air irigasi akan meningkat dari 229 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761 ribu hektare) pada tahun 2015 menjadi 18,11 persen (1,2 juta hektare sawah irigasi) pada tahun 2024.

Selain untuk ketahanan air dan pangan, tambahan 61 bendungan yang selesai juga berpotensi untuk membangkitkan tenaga listrik (PLTA) pada 43 bendungan dengan total kapasitas 255,2 MW.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024