...berbagi dan mempromosikan nilai-nilai positif dari berbagai negara,”
Jakarta (ANTARA News) - World Culture Forum (WCF) yang akan berlangsung di Denpasar, Bali, pada 24-27 November mendatang akan diikuti 17 menteri dari berbagai negara, di antaranya Republik Rakyat Cina, Malaysia, Yaman, Filipina, Rusia, Brazil, dan Jepang. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, WCF merupakan salah satu wujud peran serta Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui diplomasi kebudayaan atau cultural diplomacy.

Mendikbud menjelaskan, salah satu faktor yang melandasi Indonesia untuk menjadi penggagas WCF adalah kesadaran bahwa kebudayaan merupakan bagian dari kehidupan. Kebudayaan, tuturnya, merupakan suatu kebutuhan jiwa. “No culture, no future,” ujarnya saat menggelar jumpa pers tentang WCF di Gedung A Kemdikbud, Jakarta, (21/11).

Salah satu kegiatan dalam WCF, jelas Mendikbud, adalah simposium internasional yang dibagi menjadi enam tema. Ke-enam tema tersebut yaitu Holistic Approaches to Culture in Development; Civil Society and Cultural Democracy; Creativity and Cultural Economics; Culture in Environment Sustainability; Sustainability Urban Development; dan Inter-faith Dialogue and Community Building.

WCF 2013 akan didahului dengan Gala Dinner untuk menyambut para tamu dan undangan, pada 24 November 2013, di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Tanjung Nusa Dua. Gala Dinner akan dimeriahkan dengan penampilan budaya dari beberapa negara, di antaranya Kerala Festival dari India, Matsuri Festival dari Jepang, Mehter Takimi dari Turki, dan Jember Fashion Carnival.

Kemudian pada 25 November 2013, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono akan membuka secara resmi WCF 2013, sekaligus menjadi pembicara kunci. Pembicara kunci lainnya adalah Amartya Sen, Peraih Hadiah Nobel Ekonomi tahun 1998; Fareed Zakaria, pembawa acara untuk CNN, program Fareed Zakaria GPS; dan Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO, yang akan menjadi pembicara kunci melalui rekaman video karena berhalangan hadir. Mendikbud mengatakan, WCF akan diikuti sekitar 1.000 orang dari berbagai belahan dunia.

Indonesia sebagai penggagas WCF, ujar Mendikbud, ingin mengembangkan potensi budaya warga dunia yang sangat luar biasa. “Kita menggagas tidak hanya untuk Indonesia semata. Tapi berbagi dan mempromosikan nilai-nilai positif dari berbagai negara,” tuturnya.

Mendikbud mencontohkan, salah satu pendekatan yang bisa digunakan dalam mengatasi konflik antar bangsa adalah dengan diplomasi budaya. “Pendekatannya adalah pendekatan kebudayaan,” katanya.

Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman mengatakan, UNESCO sangat mendukung penyelenggaraan WCF karena PBB dan UNESCO memiliki agenda untuk memastikan bahwa pembangunan setelah 2015 haruslah pembangunan yang memanusiakan manusia dan yang berkelanjutan. “Takutnya yang tidak berhubungan dengan kebudayaan akan merusak perdamaian dunia,” ujarnya saat mendampingi Mendikbud dalam jumpa pers. Hal senada juga diungkapkan budayawan Taufik Ismail yang berharap WCF dapat mengantarkan kerja sama antarbangsa yang pada akhirnya akan terjadi perdamaian dunia. (DM)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2013