Jakarta (ANTARA News) - Rencana pemerintah mengalihkan sebagian penerbangan ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk mengurangi kesibukan di Bandara Internasional Soekarno Hatta mendapatkan kritik dari anggota DPR.

Saleh Husin, anggota Komisi V DPR RI yang membidangi perhubungan, mengingatkan agar pemerintah dan instansi terkait tidak hanya fokus pada pengurangan frekuensi penerbangan dan pengalihan saja, tapi juga memperhatikan kepentingan penumpang.

"Perhatikan hak penumpang, pastikan akses ke pesawat dan bandara lancar. Juga keselamatan," kata Saleh Husin di Jakarta, Jumat.

Dia menyoroti, kawasan Cawang, Jakarta Timur, sebagai akses penumpang ke Halim merupakan daerah langganan macet. Saleh mendesak perhitungan estimasi rasio jumlah penerbangan, jumlah penumpang, dan arus kendaraan.

Infrastruktur bandara Halim, lanjut Saleh, juga harus diperhitungkan mampu menampung sekaligus melayani maskapai dan penumpang dengan baik.

Dengan satu landasan pacu, bandara itu direncanakan dapat mengoperasikan empat penerbangan per jam meski diperhitungkan mampu melayani 20 penerbangan per jam.

"Bagus juga kalau ada beberapa maskapai yang sudah berminat memanfaatkan Halim, tapi otoritas bandara juga harus memperhatikan fasilitas yang layak dan manusiawi bagi penumpang. Jangan hanya melayani kepentingan maskapai saja," kata dia.

Jika pengalihan terwujud mulai Januari 2014, kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta diharapkan berkurang hingga 5 persen.

Saat ini lalu lintas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 146.000 orang per hari, dan nantinya sekitar 5 persen atau 7.300 penumpang per hari diharapkan dapat dialihkan ke Halim.

Saleh Husin juga mendorong fasilitas transportasi massal ke dan dari bandara Halim. "Ini untuk mengurangi kepadatan lalu lintas menuju Halim," ujar Sekretaris Fraksi Hanura ini.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013