Ini merupakan sebuah jalan menuju perubahan yang membawa dampak positif bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa kelanjutan pembangunan proyek Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta Fase 2A berkat adanya hubungan baik dengan pemerintah Jepang dan keuletan dari Pemprov DKI Jakarta.

“Tentu ini didasarkan dengan hubungan baik antara Indonesia dengan Jepang tetapi juga keuletan daripada Pemda DKI Jakarta di bawah Pj Gubernur (DKI Jakarta) untuk melakukannya dengan konsisten,” kata Budi di Jakarta, Rabu.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghadiri dan menyaksikan penandatanganan Contract Package CP 205 MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota antara PT MRT Jakarta dengan perusahaan asal Jepang Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta.

Ia menilai pembangunan CP205 fase 2A MRT Jakarta, akan menjadi alternatif transportasi yang nyaman, aman dan efisien untuk digunakan bagi masyarakat di ibu kota.

"Ini merupakan sebuah jalan menuju perubahan yang membawa dampak positif bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya dengan menghadirkan alternatif transportasi yang lebih nyaman, aman dan efisien," ujar Budi.

Menurut Budi proyek CP205 ini akan memperluas jangkauan MRT dan juga akan meningkatkan konektivitas kota, mengurangi kemacetan serta memperbaiki kualitas udara dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor.

Menhub mengajak masyarakat untuk khususnya Jakarta selalu menggunakan transportasi umum, karena Jakarta telah menyediakan berbagai macam pilihan moda transportasi massal.

Budi juga mengapresiasi hubungan baik Indonesia dan Jepang terutama dalam kerjasama pembangunan infrastruktur transportasi massal. Menhub menilai Indonesia dan Jepang konsisten dalam melakukan transfer knowledge.

"Sekali lagi bahwa Indonesia dan Jepang melakukan satu gerakan yang konsisten dan berkesinambungan yang membanggakan yang menunjukkan bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Jepang itu selalu berjalan," kata Menhub.
 

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat (kanan) memberi keterangan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT MRT Jakarta dengan Sojitz Corporation di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (17/4/2024). ANTARA/Muhammad Harianto
Direktur Utama PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan CP205 merupakan bagian dari paket kontrak kerja pembangunan MRT Jakarta fase 2A.

Dia menjelaskan paket kontrak 205 itu meliputi gardu induk, sistem distribusi daya, listrik aliran atas, persinyalan, telekomunikasi, Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), rel dan pintu tepi peron.

“Nilai kontraknya sebesar Rp 4,2 triliun. CP205 akan mendukung operasional MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota,” kata Tuhiyat.

Dia juga memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat antara Indonesia dan Jepang sehingga penandatanganan kerja sama tersebut dapat terlaksana.

“Rencananya, periode kontrak CP205 berlangsung selama 75 bulan, yaitu hingga akhir 2029,” ujarnya.

Tuhiyat mengatakan bahwa per 25 Maret 2024, perkembangan konstruksi fase 2A telah mencapai 33,36 persen dengan perincian CP201 Thamrin-Monas 74,02 persen, CP202 Harmoni-Mangga Besar 28,34 persen, dan CP203 Glodok-Kota 49,97 persen.


Baca juga: MRT Jakarta menyatakan siap untuk bangun fase 3 
Baca juga: Menhub sebut Jepang mitra terbaik pembangunan transportasi massal
Baca juga: MRT Jakarta catat 102 juta pengguna sepanjang lima tahun beroperasi


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024