Amman (ANTARA News) - Satu kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaida merebut satu kota Suriah selatan di perbatasan dengan Turki setelah menggulingkan satu kelompok petempur Islam moderat, kata para aktivis Kamis.

Kejatuhan kota Atma, satu tempat pelintasan bagi senjata-senjata dan para petempur Suriah, menandakan terjadinya kekacauan di antara beberapa kelompok pemberontak.

Beberapa kelompok ini kini memainkan peran lebih kecil di medan tempur menghadapi pasukan Presiden Bashar al-Assad, kata sumber-sumber oposisi.

Kebangkitan Al Qaida di Suriah membantu perubahan dalam kalangan diplomatik internasional dan meredakan imbauan Barat bagi penyingkiran Presiden Bashar al-Assad.

Eropa dan Amerika Serikat menolak keras intervensi militer

dalam konflik itu dan berunding dengan Rusia, pendukung internasional utama Bashar, untuk menyelenggarakan perundingan perdamaian.

Para aktivis mengatakan para petempur kelompok pro-Al Qaida Negara Islam di Irak dan Levant atau ISIL - menyerang markas besar Suqur al-Islam , satu kelompok Islam moderat yang menguasai Atma, dan memasang penghadang jalan dalam 48 jam.

Mereka menahan Mustafa Waddah,kepala Suqur al-Islam, bersama dengan 24 pendukungnya.

Baku tebak meletus sebentar di markas besar itu dan juga dekat satu pos keamanan Turki di kota Bukulmez, yang letaknya tidak jauh adri Atma, kata sumber-sumber itu.

Atma jarang ditembaki dan serangan udara pasukan Bashar. Tetapi ribuan orang yang melarikan diri dari serangan-serangan bom di beberapa daerah ke kota itu dan daerah sekitarnya.

"ISIL mengerahkan meriam-meriam anti-pesawat di persimpangan jalan dan Atma tetap tenang," kata seorang aktivis yang tidak bersedia namanya disebutkan.

"Turki tidak melarang pasokan memasuki kota itu dan lalu lintas di perbatasan itu normal."

Ia mengatakan keberadaan Waddah tidak diketahui, tetapi ia mungkin dibawa ke kota Dana, satu pangkalan ISIL di mana kelompok itu mendirikan satu pengadilan agama.

Suqur al-Islam adalah satu unit dari Staf Umum Tentara Pembebasan Suriah, yang dipimpin Jenderal Selim Idriss, tokoh militer utama oposisi yang berpangkalan di Turki. Tetapi Suqur al-Islam dan Staf Umum gagal menyangkut pembagian senjata-senjata melintasi Atma.

Dan pertempuran meletus antara Sukur al-Islam dan para anggota Tentara Pembebasan Suriah lainnya setelah Suqur al-Islam merebut tujuh truk yang membawa senjata yang dikirim Staf Umum yang melintas melalui Atma.

Pemberontakan rakyat Suriah dimulai tahun 2011 setelah pasukan Bashar menembaki para pengunjuk rasa dan mengerahkan tank-tank untuk menumpas gerakan protes itu. Lebih dari 100.000 orang tewas dan jutaan orang lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga, demikian Reuters.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013