Masyarakat Tagulandang harus mewaspadai adanya lontaran batu pijar yang diakibatkan oleh adanya erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang
Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga di Pulau Tagulandang untuk mewaspadai lontaran batu pijar akibat erupsi eksplosif Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

“Masyarakat Tagulandang harus mewaspadai adanya lontaran batu pijar yang diakibatkan oleh adanya erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang,” ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api Heruningtyas dalam Konferensi Pers Kenaikan Status Gunung Ruang dari Siaga (Level III) ke Awas (Level IV) dipantau dari Jakarta, Kamis.

Selain itu, Heruningtyas juga mengatakan bahwa masyarakat harus mewaspadai luruhan awan panas dan kemungkinan terjadinya tsunami yang disebabkan oleh runtuhan atau material gunung api yang masuk ke laut.

Heruningtyas mengatakan bahwa tinggi tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara bisa mencapai 25 meter.

Dengan demikian, perkiraan tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh Gunung Ruang hanya terpaut sekitar 5 meter dari tinggi gelombang tsunami Aceh 2004, yang diperkirakan mencapai 30 meter.

Baca juga: Badan Geologi: Terjadi hujan batu kerikil imbas erupsi Gunung Ruang

“Masyarakat juga diimbau untuk selalu menggunakan masker apabila bepergian dan keluar rumah,” kata Heruningtyas.

Penggunaan masker, tutur dia melanjutkan, untuk menghindari paparan abu vulkanik yang berbahaya bagi sistem pernapasan manusia.

Pada Rabu (17/4), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi 3.000 meter keluar dari kawah Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

Erupsi itu terjadi Rabu malam pukul 20.15 Wita. Letusan eksplosif tersebut memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.

Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang.

Pada periode 1-17 April 2024, PVMBG mencatat jumlah kegempaan di Gunung Ruang sebanyak 1.439 kali gempa vulkanik dalam, 569 kali gempa vulkanik dangkal, enam kali gempa tektonik lokal, dan 167 kali gempa tektonik jauh.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan sebanyak 272 keluarga atau sebanyak 828 jiwa warga Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, sudah dievakuasi menggunakan kapal laut akibat meletusnya Gunung Ruang, sejak Selasa (16/4) - Rabu (17/4).

Baca juga: Belasan penerbangan dari-menuju Manado tertunda erupsi Gunung Ruang

Baca juga: Bandara Sam Ratulangi tutup akibat erupsi Gunung Ruang

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024