Peningkatan kualitas pendidikan itu dilihat dari persentase diterimanya siswa SMA Khadijah di perguruan tinggi negeri dalam seleksi SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) tahun 2024 yang mencapai 70 persen
Surabaya (ANTARA) - Ketua Dewan Pembina Yayasan Khadijah Khofifah Indar Parawansa menyampaikan kebanggaannya pada kualitas pendidikan sekolah Yayasan Khadijah yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Peningkatan kualitas pendidikan itu dilihat dari persentase diterimanya siswa SMA Khadijah di perguruan tinggi negeri dalam seleksi SNBP (Seleksi Nasional Berbasis Prestasi) tahun 2024 yang mencapai 70 persen," kata Khofifah saat halal bi halal keluarga besar Yayasan Khadijah di Surabaya, Kamis.
 
Dari total 71 siswa SMA Khadijah yang mendaftar SNBP sebanyak 58 orang dinyatakan diterima perguruan tinggi negeri (PTN) tanpa tes.

Baca juga: 24.423 siswa Jatim lolos masuk PTN jalur SNPB 2024
 
"Secara persentatif saya rasa jumlah siswa SMA Khadijah yang diterima PTN dengan jalur tanpa tes ini adalah yang tertinggi, untuk sekolah swasta ya. Ini membuktikan bahwa kualitas pendidikan di lembaga ini sangat terkontrol dan ter-manage," kata Khofifah.
 
Ia menjelaskan,  dari total 71 orang yang mendaftar SNBP sebanyak 50 siswa diterima PTN dan delapan yang lain diterima di sekolah pendidikan instansi vertikal. Semuanya diterima tanpa tes atau jalur prestasi.
 
Sebagai apresiasi, dalam kegiatan ini, Khofifah secara khusus memberikan hadiah pada 58 siswa tersebut. Semua siswa tersebut mendapatkan hadiah berupa buku berjudul Khofifah Indar Parawansa Pemimpin Perubahan.
 
Sebagai alumnus SMP dan SMA Khadijah, Khofifah paham betul seluk beluk sistem pendidikan yang dijalankan di sini. Yang mana sistem pendidikan di sini tak hanya mengedepankan penguatan akademik, tapi juga pembentukan karakter dan pengajaran ahlussunah wal jamaah.

Baca juga: Unimed terima 2.444 mahasiswa baru jalur SNBP 2023
 
"Salah satu yang saya ingat untuk diajarkan di semester satu SMP adalah aqidatul awam. Sekarang mulai SD. Maka tadi yang saya sampaikan adalah saya ingin lalaran (hafalan melalui pelafalan) aqidatul awam ini menjadi lalaran reguler. Termasuk saat nanti ada perpisahan dan wisuda siswa, aqidatul awam  ini jadi salah satu lalarannya," ujar Khofifah.
 
Aqidatul awam adalah nadhoman yang berisi ajaran aqidah yang diperuntukkan bagi para umat Islam untuk mengenal ilmu tauhid lebih dalam. Lalaran ini diyakini Khofifah akan menjadi penguatan akidah para siswa Khadijah
 
"Kiai Wahab Turham memang mendesain sekolah ini sebagai pesantren kota. Jadi tidak hanya akademik, tapi Ilmu agama juga diajarkan dengan kuat. Selain itu dari segi ilmu sosial juga dikuatkan. Begitu juga dengan ilmu pengetahuan. Semua komplit," ucapnya.
 
Lantaran sistem pendidikan yang sudah terbentuk dan sudah dijalankan dengan sangat baik, Yayasan Khadijah berencana untuk memperluas jangkauan sekolah di berbagai daerah di Indonesia.
 
Khofifah mengatakan sejauh ini memang sudah banyak pihak yang mengajukan diri untuk melakukan filial sekolah Khadijah. Seperti di Kalimantan, Samarinda, Sulawesi dan Balikpapan. Tapi sejauh ini Khadijah belum menyetujui adanya kelas jauh atau filial tersebut dan ingin fokus mengembangkan sekolah Khadijah di Surabaya.
 
"Namun karena saat ini SDM di sini sudah cukup banyak untuk melakukan pembinaan di tempat lain, sebelum tiga tahun ke depan targetnya kita akan punya SMA Khadijah lebih dari satu. Mohon doa semua," ucapnya.

Baca juga: USU terima 2.303 mahasiswa baru jalur SNBP 2023

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024