Intinya Badan Pangan Nasional bersama kementerian dan lembaga lain itu artinya siap untuk mendukung apapun kegiatan yang berkaitan dengan pangan
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya siap berkolaborasi bersama seluruh kementerian dan lembaga menjalankan Program Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) demi tercipta generasi sehat.

“Intinya Badan Pangan Nasional bersama kementerian dan lembaga lain itu artinya siap untuk mendukung apapun kegiatan yang berkaitan dengan pangan,” kata Arief di sela halalbihalal bersama awak media di Jakarta, Kamis.

Arief menyampaikan hal itu menanggapi pertanyaan awak media terkait seperti apa kesiapan Bapanas untuk berkolaborasi dalam Program Makan Siang Gratis yang diusung oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Arief menyebut bahwa sejauh ini pihaknya telah melakukan studi-studi seperti program school meal di India dan lembaga internasional lainnya yang pernah melalukan hal tersebut.

“Khusus makan siang gratis kan ini masih menunggu proses semua. Tapi dalam perjalanannya memang kita memulai. Memulai itu maksudnya menyiapkan misalnya studi-studi bagaimana misalnya kalau school meal program di India seperti apa. Kemudian bentuk bentuk di luar seperti apa, kemudian lembaga lembaga internasional yang sudah melakukan seperti apa,” ujar Arief.

Ia bahwa Bapanas memiliki pengalaman dalam memberikan makanan bergizi dan beragam kepada anak gizi buruk, ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin dalam program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Apalagi program tersebut saat ini juga telah dilakukan Bapanas di sejumlah sekolah dan pesantren.

“Badan Pangan Nasional kan juga sudah punya pengalaman untuk memberikan makanan asupan gizi yang baik yang mengandung B2SA. Dapur B2SA juga ada dan beberapa kegiatan juga sudah ada di Badan Pangan. Artinya, Badan Pangan ini siap berkolaborasi dengan seluruh pihak,” jelas Arief.

Meski begitu, Arief tidak memberi keterangan mendalam terkait hal tersebut, namun pihaknya menegaskan siap berkolaborasi dalam Program B2SA.

“Mungkin belum waktunya kalau sekarang di sampaikan karena kan ini masih proses biarkanlah proses proses sampai dengan putusan nanti definitif baru kita bisa ngobrol sama sama,” katanya.

Arief sebelumnya mengatakan bahwa program makan siang dan susu gratis calon presiden dan wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi menggeliatkan perekonomian hingga di perdesaan.

“Itu kan (program) Pak Presiden terpilih, kan masih belum diumumkan dengan official. Tapi kalau itu terjadi (program makan siang dan susu), positifnya ini akan menggerakkan ekonomi, geliat ekonomi terutama di perdesaan,” kata Arief di Jakarta, Rabu (21/2).

Menurut Arief, jika program tersebut berjalan maka masyarakat yang tinggal di desa-desa dapat memanfaatkan peluang usaha dengan menjadi peternak sapi perah, ayam dan juga petani hortikultura.

Menurut Arief, masyarakat nantinya juga akan geliat melakukan penanaman sayur-mayur. Kemudian hasil tanaman maupun peternakan tersebut nantinya akan dibeli oleh pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait guna memasok kebutuhan pangan dari program makan siang dan susu gratis tersebut.

Arief menjelaskan pola pangan harapan berdasarkan Badan Pangan Nasional yakni dalam satu piring berisikan 1/3 karbohidrat, 1/3 sayur mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan. Kemudian dilengkapi oleh susu.

"Karena ini makannya makan sehat pasti ada sayur, ada telor ada ayam. Jadi ini akan membangun ekosistem pangan sebenarnya," ujar Arief.

Meski begitu, Arief menilai bahwa hal tersebut masih harus dihitung benar setiap porsi karena setiap daerah di Indonesia berbeda-beda.

Arief juga menilai bahwa potensi program tersebut akan dapat mengatasi masalah pangan dan gizi buruk di berbagai daerah, serta memberikan manfaat bagi ibu menyusui dan anak sekolah dari tingkat TK hingga SMA.

Baca juga: Bapanas sebut penyerapan stok beras April mencapai 4,9 juta ton
Baca juga: Menkeu: Bantuan pangan Bapanas bukan bagian dari perlinsos
Baca juga: Bulog: Fleksibilitas HPP gabah maksimalkan produksi beras dalam negeri


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024