Jakarta (ANTARA) -
Beberapa peristiwa humaniora terjadi di tanah air sepanjang Kamis (18/4). Di antaranya, getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat hampir lima jam hingga Basarnas Manado siagakan 24 personel penanganan letusan Gunung Ruang.
 
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca.

 
Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru tercatat hampir 5 jam
 
Getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tercatat selama hampir lima jam karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
 
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Yadi Yuliandi dalam laporan tertulisnya di Kabupaten Lumajang menyebutkan bahwa pengamatan kegempaan aktivitas Gunung Semeru pada Rabu (17/4) pukul 00.00-24.00 WIB, menunjukkan adanya gempa getaran banjir.
 
"Terjadi satu kali gempa getaran banjir dengan amplitudo 20 mm selama 17.223 detik atau hampir lima jam," katanya di Lumajang, Kamis.
 
Selengkapnya baca di sini
 
 
Kemendes ingatkan pentingnya BUMDes miliki Nomor Induk Berusaha
 
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengingatkan pentingnya bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di tanah air memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
 
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta menyampaikan Nomor Induk Berusaha bernilai penting bagi BUMDes untuk mengakses berbagai kegiatan formal.
 
"Ada banyak gunanya Nomor Induk Berusaha karena kalau mau melakukan kegiatan yang sifatnya formal, maka diperlukan Nomor Induk Berusaha atau NIB," kata Gus Ivan, sapaan akrab Ivanovich Agusta saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Bulanan BPI bertajuk "Manajemen Pajak BUMDes", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BPI Kemendes PDTT di Jakarta, Kamis.
 
Selengkapnya baca di sini
 
 
BMKG manfaatkan semua teknologi mitigasi tsunami awasi erupsi Gunung Ruang
 
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), memanfaatkan seluruh sumber daya teknologi untuk mengawasi dan memitigasi potensi tsunami seiring peningkatan status Gunung Ruang di Sulawesi Utara (Sulut).
 
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Kamis, mengatakan setidaknya ada sebanyak lima sumber daya teknologi berupa peralatan Tide Gauge dan Automatik Weather System Maritim yang berada di wilayah Kepulauan Sangihe, Bitung, dan Pulau Siau.
 
BMKG memastikan masing-masing teknologi tersebut dioperasionalkan maksimal bersama petugas Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengawasi potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang itu.
 
Selengkapnya baca di sini
 
 
Letusan Gunung Ruang memicu kilatan petir vulkanik
 
Letusan Gunung Ruang tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik, gas, dan awan panas melainkan juga memicu terciptanya fenomena alam spesial berupa kilatan petir vulkanik pada lapisan troposfer bumi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan petir vulkanik itu tidak menimbulkan dampak kerusakan karena berada di sekitar lubang erupsi tempat material vulkanik keluar.
 
"Itu akibat suhu tinggi yang memanaskan ion-ion gas oleh karenanya terjadi loncatan muatan listrik," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
 
Gumpalan abu yang keluar dari kawah Gunung Ruang menciptakan cuaca sendiri berupa kilatan-kilatan petir. Pada awan normal, listrik dihasilkan saat partikel es kecil maupun air di awan bertabrakan. Ketika daya listrik terisi cukup, maka kilatan petir terjadi.
 
Selengkapnya baca di sini
 
 
Basarnas Manado siagakan 24 personel penanganan letusan Gunung Ruang
 
Basarnas Manado menyiagakan 24 personel dalam penanganan bencana letusan Gunung Ruang, di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
 
Kepala Basarnas Manado Monce Brury, di Manado, Rabu, mengatakan sebanyak 24 personel disiagakan di Tagulandang sampai tujuh hari ke depan.
 
"Apabila ada peningkatan yang lebih kami akan tambah personel untuk gerak cepat penanganan masyarakat yang terdampak sehingga kenyamanan dan keamanan masyarakat bisa dikondisikan dengan lebih baik," katanya.
 
Selengkapnya baca di sini

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024