Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan Gunung Semeru erupsi sejak lebaran hari ketiga atau pada 13 April 2024 hingga banyak menelan korban jiwa.

Video berdurasi empat menit tersebut memperlihatkan gunung yang sedang mengeluarkan asap dan abu vulkanik.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“BENCANA HARI INI~NAAS LEBARAN KE TIGA..GUNUNG SEMERU KEMBALI MELETUS & BANYAK TELAN KORBA JIWA”

Namun, benarkah Gunung Semeru erupsi pada 13 April hingga saat ini dan menelan banyak korban jiwa?
 

Unggahan hoaks yang menarasikan Gunung Semeru erupsi telan banyak korban jiwa. Faktanya, Kepala BPBD Trenggalek menyatakan tidak ada korban jiwa. (YouTube)
Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran, memang benar Gunung Semeru mengalami erupsi dengan letusan setinggi 700 meter di atas puncak pada Jumat (12/04) pukul 03.31 WIB. Kemudian kembali erupsi selama 118 detik pada Senin (16/04) malam pukul 21.31 WIB.

Hingga kemarin (18/04), getaran banjir lahar dingin Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tercatat selama hampir 5 jam karena hujan deras mengguyur kawasan puncak gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Selain getaran banjir, Gunung Semeru juga mengalami 33 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dan lama gempa 41-170 detik, kemudian lima kali gempa guguran dengan amplitudo 3-8 mm dan lama gempa 48-129 detik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Pusdalops BPBD Trenggalek hingga Jumat pagi tercatat ada delapan rumah dan satu masjid yang mengalami rusak parah. Beberapa rumah yang berada di tepi sungai pesisir selatan Munjungan, Trenggalek bahkan dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.

"Untuk taksir kerugian masih kami lakukan pendataan. Namun sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa," kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, dilansir dari ANTARA.

Klaim: Erupsi Gunung Semeru telan banyak korban jiwa

Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Gunung Tangkuban Perahu erupsi 7 Desember

Cek fakta: Hoaks! Video erupsi Gunung Merapi 12 Maret 2023

Baca juga: Jembatan Kloposawit Lumajang terputus akibat banjir lahar Semeru

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2024