Jakarta (ANTARA) - Pembalap Mercedes Lewis Hamilton mengaku tidak sabar untuk segera menjalani balapan utama Grand Prix China di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu, meskipun harus memulai balapan dari posisi ke-18.

“Mobilnya sangat berbeda (dari pengaturan untuk balapan Sprint). Kami banyak mengubah (pengaturan mobil) tapi saya berharap nanti (pada balapan utama), performa mobil akan menjadi sedikit lebih baik,” kata Hamilton, dikutip dari laman resmi Formula 1.

“Saya harap nanti hujan turun. Rain dancing, saya ingin semua orang (pembalap) melakukannya (di trek basah),” ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, Hamilton mencatatkan hasil yang baik pada balapan pendek Sprint GP China, dengan finis di posisi kedua, tepat di belakang sang juara bertahan Max Verstappen (Red Bull).

Baca juga: Verstappen rebut pole GP China setelah klaim kemenangan Sprint

Pada sesi kualifikasi Sprint yang sempat diguyur hujan pun, Hamilton, yang merupakan juara GP China 2019 juga finis di podium dan memulai balapan dengan total 19 lap itu di barisan depan.

Namun, performa itu tidak mampu ia pertahankan pada kualifikasi untuk balapan utama, dimana sang juara dunia tujuh kali tersingkir di awal sesi yakni Q1. Ini adalah pertama kalinya Hamilton tersingkir di Q1 sejak Grand Prix Arab Saudi 2022.

Laporan dari Formula 1 mengatakan bahwa pembalap Inggris itu keluar dari balapan karena salah perhitungan saat hendak melewati Tikungan 14 Sirkuit Internasional Shanghai.

“Itu adalah murni kesalahan saya. Saya hanya terburu-buru, saya berpikir untuk menghentikan mobil di Tikungan 14, mobilnya terus terkunci. Mungkin saya memerlukan satu putaran lagi,” ungkap Hamilton.

Baca juga: Hamilton isyaratkan Vettel gantikan posisinya di Mercedes pada 2025

Selanjutnya: Di sisi lain

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024