Kedua pihak memiliki semangat yang sama untuk segera menyelesaikan perundingan IT-PTA pada pertengahan tahun ini.....
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut, Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) segera tuntas yang ditandai dengan kedua pihak berhasil menyelesaikan seluruh pembahasan teks utama IT-PTA, termasuk artikel mengenai imbal dagang dan transposisi.

Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional sekaligus pimpinan delegasi Indonesia Johni Martha mengatakan, pelaksanaan Pertemuan Intersesi ke-6 ini menunjukkan keseriusan kedua negara untuk segera menuntaskan perundingan IT-PTA.

"Kedua pihak memiliki semangat yang sama untuk segera menyelesaikan perundingan IT-PTA pada pertengahan tahun ini. Oleh karena itu, dalam proses perundingan kedua pihak selalu berupaya untuk bersikap pragmatis dan fleksibel guna mendorong tercapainya kesepakatan," ujar Johni melalui keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia

Kedua pihak menyepakati imbal dagang (counter trade) sebagai alternatif mekanisme pembayaran yang diharapkan dapat mendorong peningkatan perdagangan bilateral kedua negara.

Selain itu, kedua pihak juga telah menyepakati sebagian besar teks atau sebanyak 27 dari 31 pasal mengenai Ketentuan Asal Barang.

Johni melanjutkan, terkait pembahasan akses pasar barang, kedua negara sepakat untuk mempertimbangkan kepentingan ekonomi kedua belah pihak sebagai upaya untuk meningkatkan manfaat ekonomi dan kinerja perdagangan bilateral. Dalam hal ini, keduanya berupaya untuk lebih fleksibel dalam mengakomodasi kepentingan masing-masing.

"Kami menyambut baik progres pembahasan isu perundingan, baik teks maupun akses pasar. Fleksibilitas kedua pihak mengindikasikan keseriusan kedua negara dalam mendukung percepatan penyelesaian perundingan IT-PTA," kata Johni.

Johni menyebut, penandatanganan IT-PTA yang ditargetkan selesai pada 2024 ini, akan menjadi tonggak sejarah baru sebagai persetujuan perdagangan preferensi pertama di Kawasan Afrika bagian Utara. Hal ini sekaligus menjadikan Tunisia sebagai pintu masuk dan hub perdagangan di Kawasan Afrika bagian Utara dan Timur Tengah.

Pertemuan Intersesi ke-6 Perundingan IT-PTA yang dilaksanakan pada 17-19 April 2024 di Tangerang, Banten. Perundingan ini pertama diluncurkan pada 25 Juni 2018. Perundingan ini telah dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan yang terdiri atas tiga putaran perundingan dan lima pertemuan intersesi.

Baca juga: Kemendag sebut revisi Permendag pengaturan impor selesai pekan depan

Di tengah ketidakpastian geopolitik dunia, nilai perdagangan Indonesia dan Tunisia terus mengalami pertumbuhan positif dalam waktu lima tahun terakhir (2018-2023). Pada 2023, total perdagangan kedua negara mencapai 217,6 juta dolar AS, naik 1,09 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 215,3 juta dolar AS.

Pada 2023 tersebut, ekspor Indonesia ke Tunisia tercatat sebesar 112,3 juta dolar AS, turun 33,7 turun dibandingkan 2022 yang tercatat sebesar 169,6 juta dolar AS.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Tunisia, yaitu minyak sawit, kopra, kendaraan bermotor, benang filamen sintetis, serta barang berbahan kulit samak atau dari kulit komposisi.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024