Isu-isu mitigasi perubahan iklim, termasuk transisi menuju energi terbarukan masih menjadi topik hangat dalam berbagai fora global
Jakarta (ANTARA) - Indonesia menjajaki kerja sama dengan EU Commissioner guna mempromosikan isu transisi energi, sejalan dengan misi RI sebagai salah satu pemegang mandat keketuaan di dalam Koalisi Menteri-Menteri Keuangan untuk Aksi Iklim.

Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam pertemuan dengan EU Commissioner yang membidangi Climate Action Wopke Hoekstra di Washington D.C., Amerika Serikat.

“Isu-isu mitigasi perubahan iklim, termasuk transisi menuju energi terbarukan masih menjadi topik hangat dalam berbagai fora global. Topik transisi energi, perubahan iklim, dan perdagangan karbon mengisi ruang diskusi kami,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menkeu juga menyampaikan apresiasi kepada Uni Eropa atas dukungan finansial dalam Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.

Ia mengungkapkan berbagai proyek-proyek prioritas JETP telah disiapkan, meliputi pembangunan jaringan transmisi dan distribusi listrik, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), geothermal, bioenergy, solar panel, dan pembangkit listrik tenaga angin.

“Kami juga bertukar pikiran mengenai berbagai peluang kolaborasi dalam perdagangan karbon. Indonesia punya potensi besar sebagai pemasok kredit karbon secara global hingga 1,3 gigatons CO2e emission reduction dengan nilai estimasi sebesar 190 miliar dolar AS,” tutur Menkeu.

Bendahara Negara berharap dukungan dari Uni Eropa melalui investasi negara-negara anggotanya dapat mengakselerasi terciptanya proses transisi energi yang lebih cepat, adil, dan terjangkau.

Diketahui, Sri mulyani menghadiri IMF Spring Meetings di Washington, D.C.

Di tengah rangkaian acara, Menkeu mendalami potensi investasi European Investment Bank (EIB) di bidang pembiayaan hijau dan berkelanjutan di Indonesia.

EIB sebagai institusi keuangan Uni Eropa menyatakan tertarik untuk mendalami kolaborasi dengan pemerintah Indonesia. Sejumlah proyek pipeline telah diinisiasi, meliputi pembangunan transportasi umum, proyek-proyek pengembangan wilayah perkotaan, serta peningkatan fasilitas kesehatan.

Baca juga: Target-target ambisius dan transisi energi berkeadilan
Baca juga: RI tekankan pentingnya inklusivitas transisi energi kepada negara G20


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024