Beijing (ANTARA) - Dalam sebuah uji klinis, tim ilmuwan China menemukan bahwa rehabilitasi antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI) dapat meningkatkan fungsi motorik ekstremitas atas pada pasien strok.

BCI merupakan sejenis sistem komunikasi yang mengubah "gagasan" di otak menjadi instruksi dan telah digunakan dalam rehabilitasi penyakit strok.

Tim ilmuwan dari Rumah Sakit Tiantan Beijing, yang berada di bawah naungan Capital Medical University, memimpin sebuah uji klinis di 17 pusat yang diprakarsai oleh peneliti di China, dengan 296 pasien strok iskemik secara acak menerima BCI atau pelatihan rehabilitasi tradisional selama satu bulan.

Hasil efikasi primer menunjukkan bahwa perubahan skor dari garis dasar pada kelompok pasien yang menerima BCI jauh lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol, menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Cell Med.

Terdapat hampir 200 perusahaan BCI medis di China, dengan 25 persen di antaranya menggunakan teknologi implan dan 75 persen menggunakan teknologi nonimplan, menurut laporan Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China (China Academy of Information and Communications Technology/CAICT) tentang pengembangan dan penerapan teknologi antarmuka otak-komputer (2023).

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024