Rupiah ditransaksikan pada 11.965 per dolar AS, lebih kuat 62 poin dibanding hari sebelumnya 12.027 per dolar AS.
"Penguatan rupiah cenderung terbatas menyusul sentimen defisit neraca transaksi berjalan yang masih membayangi," kata analis pasar uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova.
Selain itu, lanjut dia, permintaan korporasi terhadap dolar AS menjelang akhir tahun untuk memenuhi kegiatannya juga cenderung cukup tinggi sehingga penguatan ini belum signifikan.
Ia menambahkan bahwa di tengah bank sentral AS (the Fed) yang bersiap untuk memangkas stimulus keuangannya juga akan membuat Indonesia rentan terhadap keluarnya arus modal.
"Sebenarnya, secara fundamental pergerakan rupiah masih akan terus berfluktuasi menunggu publikasi data ekonomi Indonesia dan selama kepastian dari the Fed," kata dia.
Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 11.977, melemah dibanding sebelumnya 11.930 per dolar AS.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013