Dipastikan saat dilakukan merger nanti kondisi PT PP dalam kondisi sehat dan tidak mempermasalahkan jika harus dimerger
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk. Novel Arsyad mengatakan rencana merger BUMN Karya dipastikan akan memberikan kontribusi lebih baik bagi pembangunan di Indonesia mengingat kondisi perusahaan dipastikan dalam kondisi sehat.

"Dipastikan saat dilakukan merger nanti kondisi PT PP dalam kondisi sehat dan tidak mempermasalahkan jika harus dimerger," kata Novel kepada media usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 di Kantor PT PP di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, saat ini merger sedang dalam proses bersama Kementerian BUMN, PT PP, dan pihak konsultan dan tentunya hasilnya nanti akan memberikan hasil positif dan kontribusi bagi pembangunan infrastruktur dan konstruksi di Tanah Air.

Novel mengatakan, perseroan tetap menunggu hasil akhir kajian penggabungan BUMN Karya yang akan disampaikan Menteri BUMN dan tentunya akan diikuti.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, akan menggabungkan tujuh BUMN Karya atau yang bergerak di bidang infrastruktur menjadi tiga perusahaan.

"Kita dalam proses menggabungkan dari tujuh karya menjadi tiga perusahaan karya," kata Erick.

Adapun ketujuh perusahaan karya tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya. Saat ini, Kementerian BUMN sudah mulai melakukan klasifikasi dan pengelompokan agar bisa fokus pada tugas masing-masing.

Lebih lanjut, Erick memaparkan bahwa Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya akan bergabung yang fokusnya pada proyek pembangunan air, rel dan konteks lainnya.

Hutama Karya dan Waskita nantinya akan mengerjakan proyek jalan tol, non tol, institusional building dan residential comercial.

"Wika (Wijaya Karya) dan PP (PT PP) tidak masuk ke tol road, tapi dia fokus ke pelabuhan laut dan bandara. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya," ujar Erick.

Erick mengatakan, PP akan menjadi holding atau induk perusahaan untuk penggabungan bersama Wijaya Karya.

Menurut Erick, Kementerian BUMN akan terus mendorong konsolidasi agar korporasi negara tersebut memiliki spesialisasi dan keahlian. Proses ini juga akan membuat kinerja BUMN menjadi lebih efisien.

Baca juga: PT PP tunggu keputusan akhir penggabungan tujuh BUMN Karya
Baca juga: PT PP ingin jadi perusahaan terkemuka di Asia Tenggara
Baca juga: PT PP raih kontrak senilai Rp3,5 triliun di awal 2024
Baca juga: PT PP raih kontrak Rp31,67 triliun hingga akhir 2023

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024